Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Barat Indramayu
Dampu Awang dan Celaka Cinta yang Dipaksakan
- 10 Juli 2018
HAMPIR semua daerah di pesisir utara Jawa yang dulu menjadi pelabuhan internasional terkemuka lekat dengan legenda tentang seorang saudagar dari Tiongkok, Dampu Awang. Legenda ini berkembang dan mempunyai jalan cerita sendiri dari mulai daerah Rembang, Kedu, Tuban hingga Cirebon dan Indramayu.
 
Setiap daerah mempunyai versi sendiri-sendiri, akan tetapi intinya adalah Dampu Awang adalah seorang saudagar kaya dari Tiongkok yang ikut dalam pelayaran besar Laksamana Ceng Ho.  
 
Salah satu versi cerita Dampu Awang yang berkembang di Cirebon meyakini bahwa pedagang Tiongkok tersebut jatuh hati pada Nyi Mas Gandasari dari Panguragan. Nyi Mas Gandasari sendiri merupakan putri angkat dari Pangeran Cakrabuana, salah seorang putra Prabu Siliwangi yang menyebarkan agama Islam di Cirebon.
 
Alkisah, cinta Dampu Awang tak berbalas. Nyi Mas Gandasari pun menolaknya tapi Dampu Awang selalu memaksakan kehendaknya tersebut. Akhirnya, atas saran orang tua angkatnya, Nyi Mas pun menolaknya secara halus. Dia menyaratkan hal mustahil kepada Dampu Awang jika benar-benar ingin melamarnya menjadi seorang istri.
 
Nyi Mas Gandasari menyaratkan Dampu Awang melamarnya dengan perhiasan dan koin emas sebanyak satu perahu. Mengingat hal ini mustahil diwujudkan, Nyi Mas yakin persyaratan ini tak bakal bisa dipenuhi Dampu Awang.
 
Tapi Dampu Awang bukan sekedar saudagar, dia merupakan konglomerat terkenal dari Tiongkok. Emas satu perahu tidak ada artinya baginya. Apalagi, Dampu Awang terkenal dengan ilmu kanuragannya yang tinggi. Hingga dia pun membawa perahu bermuatan emas tersebut dari arah utara menuju Panguragan.
 
Sepanjang perjalanan tersebut, Dampu Awang menaburkan (curak) emas-emas tersebut dari atas perahunya. Hal itu dia lakukan untuk memberikan tanda kepada penduduk lokal bahwa dia orang yang kaya raya dan bisa membeli apa saja yang dikehendakinya.
 
Tapi, apa yang dia kehendaki musnah begitu saja tatkala perahunya melewati daerah yang didiami Syekh Magelung Sakti. Syekh Magelung sendiri merupakan Pangeran dari Syam yang sempat memenangkan sayembara memperebutkan Nyi Mas Gandasari. Setelah peristiwa sayembara, dia ditempatkan penguasa Cirebon untuk menyebarkan agama Islam di bagian utara Cirebon.
 
Perahu terbang Dampu Awang tiba-tiba saja oleng dan emasnya bertebaran kemana-mana. Akhirnya, perahu itu pun jatuh di sebuah lebak (daratan rendah yang biasanya digunakan sebagai sawah atau kolam ikan) yang sekarang dikenal masyarakat Lebak Since.
 
Jejak perahu Dampu Awang yang jatuh tersebut sampai sekarang masih dikenang dengan adanya sebuah situs Dampu Awang di Lebak Since Desa Pegagan Lor, Kapetakan, Kabupaten Cirebon.
 
Selain jejak fisik tersebut, ada juga jejak non-fisik lainnya. Jejak non-fisik tersebut adalah ingatan kolektif masyarakat sekitar yang mengatakan setiap ada orang yang menemukan koin emas atau sesuatu yang berharga lannya dari dalam tanah sebagai emas Dampu Awang yang terkubur.
 
Cerita Dampu Awang mungkin hanya legenda, tapi jejak-jejak fisiknya yang bertebaran di mana-mana di Jawa serta jejak non-fisiknya yang sangat kuat menyiratkan kepada kita bahwa Dampu Awang adalah sosok yang nyata atau sosok rekaan yang penciptanya ingin agar kita ingat terhadap pesan cerita.
 
Di antara pesan ceritanya adalah bahwa Tiongkok pernah berinteraksi dengan masyarakat di sepanjang pesisir Jawa. Pesan lainnya adalah bahwa kekayaan tak bisa membeli segalanya. Pun, manusia tidak bisa memaksakan kehendak terhadap manusia lainnya, dengan alasan apapun, apalagi alasan cinta. Bukankah cinta tak boleh dipaksakan?
 
Sumber: http://www.abdulrosyidi.com/2016/12/dampu-awang-dan-celaka-cinta-yang.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline