Dali Ni Horbo
Makanan tradisional Sumatera Utara dengan nama dali no horbo merupakan olahan dari susu kerbau yang dimasak sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk susu yang menggumpal seperti keju. Jika keju dibuat dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu, dali justru dibuat dengan cara tradisonal tanpa bantuan bahan kimia apapun. Selain disebut dengan dali, keju batak tersebut kerap disebut dengan bagot ni horbo karena bagot berarti susu sesuai bahan utamanya. Penggunaan susu kerbaunya juga tidak asal-asalan, karena yang akan diambil hanya dari induk kerbau yang baru melahirkan anak dengan umur 1 bulan. Begitu pula dengan proses memerahnya yang hanya dilakukan saat pagi hari saja dan setelah 5 bulan diperah, bulan selanjutnya tidak lagi diperah.
Umumnya, untuk membuat makanan asal Sumatera Utara ini hanya memerlukan susu kerbau bersama dengan air nenas dan air hasil perasan daun pepaya. Susu kerbau nantinya akan direbus sampai benar-benar mendidih, saat itu biasanya perapian akan dikecilkan lalu ditambah dengan perasaan air nenas. Tujuan penggunaan air nenas adalah agar susu kerbau lebih mudah mengental, sedangkan air daun pepaya untuk menghilangkan bau amis susu. Setelah air nenas masuk, baru diberi air daun pepaya sampai susu mendidih. Baru kali ini dali no horbo sudah siap untuk disajikan di atas piring, bila ingin membelinya cukup membayar 10 sampai 20 ribu rupiah saja. Sebagai makanan khas dan dibuat dengan cara tradisional, uang sekecil itu tidak ada apa-apanya dari keju, padahal rasanya hampir mirip, yakni gurih.
Dali ni Horbo atau Bagot ni horbo adalah air susu kerbau yang diolah secara tradisional dan merupakan makanan khas Batak dari daerah Tapanuli.
Konon menurut ceritanya, tradisi mengolah susu kerbau menjadi dali sudah dimulai oleh leluhur orang batak semenjak adanya komunitas batak. Pada setiap rumah makan khas batak, dali menjadi menu utama. Untuk mendapatkan dali, umumnya di setiap onan (pasar) di daerah Tapanuli, dali menjadi komoditas dagangan.
DALI HORBO Ada juga yang menyebutnya bagot horbo. Dalam bahasa batak, keduanya berarti susu kerbau. Dali Horbo bentuknya seperti tahu yang dibuat dari susu kerbau yang sudah diproses menjadi dadih.
Susu yang diambil dari hasil perahan direbus sekitar 10 menit dalam wadah yang steril dengan menambahkan air nenas untuk membantu pengentalan susu serta mengurangi aroma keamisan. Dali juga bisa dicampurkan dengan air perasan daun pepaya.
Dalam proses pembuatan dali horbo, susu kerbau dimasak di atas api kecil hingga mendidih dan mengental. Teksturnya yang padat seperti tahu disebabkan air daun papaya yang ditambahkan kedalamnya. Itu juga alasan di balik warna kehijaun susu ini.
Resep Cara Membuat Dali ni Horbo
Sumber
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...