Magetan - Ribuan pengunjung memadati obyek wisata telaga Sarangan di Magetan karena bertepatan dengan puncak acara tradisi Festival Gebyar Labuhan dengan acara larung tumpeng 'Gono Bau'.
'Gono Bau', adalah nama sebutan sesaji berupa tumpeng nasi raksasa. Tumpeng raksasa dengan ukuran tinggi sekitar 3 meter itu diarak dengan dipikul 4 orang berpakaian adat jawa. Selain tumpeng nasi putih ada pula ikut di barisan belakangnya tumpeng gunungan hasil bumi berupa aneka sayuran yang juga dipikul dengan tandu. Satu tumpeng nasi dan tiga gunungan hasil bumi tersebut diarak dari pintu masuk retribusi Telaga Sarangan sisi utara untuk dibawa menuju telaga. Arak-arakan itu dikawal iringan 8 pasukan berkuda yang berada di barisan paling depan.
Tumpeng nasi putih dan tiga gunungan hasil bumi diserahkan ke bupati Magetan secara simbolis. Usai penyerahan selanjutnya tumpeng dan tiga gunungan dinaikkan ke kapal speed boat dibawa keliling telaga Sarangan oleh bupati Magetan Sumantri bersama pejabat Pemkab termasuk Kapolres Magetan AKBP Muslimin. Setelah berkeliling selama sekitar 30 menit tumpeng nasi putih dan tiga gunungan hasil bumi dilarungkan ke dalam telaga hingga tenggelam. Dengan adanya rangkaian acara tahunan larung tumpeng diharapkan bisa meningkatkan pengunjung di telaga Sarangan.
"Kami laksanakan larungan hari Minggu kenapa, untuk promosi wisata. Kalalu hari Minggu banyak pengunjung. Intinya agar banyak wisatawan berkunjung ke Magetan," jelas Bupati Magetan Sumantri kepada wartawan. Sumantri mengatakan untuk rangkaian acara sudah di mulai sejak Jumat. Sedangkan puncak acara larung tumpeng dilakukan hari Minggu. Rangkaian acara lain yakni festival buah jeruk pamelo yang menjadi daya tarik baru di Magetan. Gebyar Labuhan Sarangan ini diadakan juga sebagai tradisi dan wujud rasa terima kasih kepada Tuhan YME atas berkah berupa Telaga Sarangan yang mampu memberi kehidupan warga di sekitarnya. Air Telaga Sarangan menjadi sumber utama pengairan petani hasil bumi di wilayah Sarangan.
(Sumber: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3972740/larung-tumpeng-gono-bau-wujud-syukur-atas-berkah-telaga-sarangan)
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.