Dadendate merupakan salah satu tradisi lisan masyarakat Desa Taripa, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dadendate berasal dari kata dade berarti nyanyian dan ndate(bahasa Kaili, dialek Kori) berarti panjang atau tinggi. Arti Dadendate adalah nyanyian orang berada di atas gunung. Misalkan seseorang berada di kaki bukit atau gunung ketika ditanyakan hendak ke mana, jawabnya Ndate berarti di atas bukit sana atau ia akan melakukan perjalanan dengan menaiki atau mendaki bukit itu sampai tujuan. Dengan demikian, arti dadendate adalah lagu yang mengisahkan sesuatu dari bawah ke atas. Apa yang diceritakan dalam dadendatesifatnya menanjak dan menuju ke puncak. Apabila dia menceritakan sesuatu, selalu dari awal sampai akhir cerita tersebut.
Sejak tahun 1714 atau abad ke-18 dadedante telah tumbuh subur di tengah masyarakat Desa Taripa, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala. Provinsi Sulawesi Tengah. Pada mulanya dadendate hanya berupa alat yang berbentuk perahu kecil, tanpa alunan lagu, dan fungsi hanya sebagai pelampiasan kerinduan seseorang untuk berlayar ke lautan. Dalam perkembangannya, dadendate dinyanyikan (balas pantun) dan diiringi dengan alat musik, seperti kecapi, gimba kodi, mbasi-mbasi, yori, dan pare’e. Dadendatemendapat perhatian dari masyarakat yang kemudian sering dipentaskan pada saat pesta panen, pesta perkawinan, pesta khitanan, pestan selamatan, dan hari-hari besar.
Dadendate tidak hanya mendapat perhatian dari masyarakat setempat, masyarakat Desa Taripa, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala melainkan mempunyai daya tarik bagi masyarakat lain. Kemudian dadendate merambah ke Desa Saloyu dan Sumari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala. Penyebaran dadendatetidak berhenti di kedua desa itu. Akan tetapi, justru merambah ke wilayah lain, yaitu ke Desa Labuan Kungguna, Kecamatan Labuan dan Desa Sidole, Kecamatan Ampibobo, Kabupaten Parigi Moutong. Bahkan dadendate menyebar ke Kota Palu, yaitu di Desa Kayumalue Pajiko, Kecamatan Palu Utara dan Desa Balaroa, Kecamatan Palu Barat.
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...