DAWET AYU BANJARNEGARA
Minuman khas Kabupaten Banjarnegara ini sudah ada sejak masa kolonial Belanda. Dawet merupakan minuman tradisional yang terbuat dari tepung kanji dan pewarna dari pandan atau daun suji serta, di cetak seperti mi memanjang dan memiliki tekstur yang kenyal seperti agar-agar. Dawet Ayu sendiri biasanya diracik dengan kuah santan segar yang baru diperas, ditambah dengan es batu dan lelehan gula jawa serta buah durian atau Nangka sebagai pelengkapnya.
Kata "Ayu" pada minuman Dawet Ayu dalam bahasa Jawa berarti "Cantik", asal muasal pemberian sebutan ini oleh masyarakat Banjarnegara ditujukan terhadap penjual dawet ayu yang memiliki anak cantik, atau penjualnya yang cantik.
Ragangan atau gerobak dawet ayu biasanya terbuat dari dua keranjang dawet dan dipikul. Di pikulan gerobak terdapat dua tokoh pewayangan, yaitu Semar dan Petruk. Inilah keunikan yang khas dari penjual Dawet Ayu Banjarnegara. Pada jaman dahulu pembuatan pikulan tak sembarangan, haruslah memakai kayu pohon kantil, karena dianggap akan memberikan kesan wangi dan sakral tersendiri terhadap pembeli. Hal ini dikarenakan dahulu di Banjarnegara banyak dijumpai pohon kantil di pinggiran jalan.
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dal...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang