Permainan Tradisional
Permainan Tradisional
Permainan Jawa Barat Jawa dan sekitarnya
Cublak cublak suweng
- 15 Mei 2018

Diskripsi Permainan : Permainan Cublak-cublak Suweng ini merupakan salah satu permainan tradisional anak di Jawa yang biasanya dimainkan oleh beberapa anak secara berkelompok. Minimal tiga anak, akan tetapi lebih baik antara enam sampai delapan anak. Permainan ini dapat dimainkan dimana saja dan kapan saja. Tujuan dari permainan ini adalah anak yang kalah dan jadi "dadi" (Pak Empo) menemukan anting (suweng) yang disembunyikan oleh seseorang.

Cara Bermain : Pertama-tama, beberapa anak berkumpul bersama kemudian menentukan salah satu dari mereka untuk menjadi Pak Empo dengan cara gambreng atau hompimpah dan yang kalah menjadi Pak Empo. Anak yang kalah dan jadi "dadi" (Pak Empo) dia berbaring telungkup di tengah, anak-anak lain duduk melingkar dan mengelilinginya. Masing-masing anak menaruh telapak tangannya mengahadap keatas dan diletakkan di punggung Pak Empo. Salah satu anak yang menjadi pemimpin dalam permainan, memegang biji atau kerikil atau benda lain (benda tersebut dianggap sebagai anting atau suweng) dan dipindah dari telapak tangan satu ke telapak tangan lainnya diiringi lagu Cublak-cublak Suweng. Lirik lagu Cublak-cublak Suweng tersebut adalah sebagai berikut: "Cublak cublak suweng, suwenge ting gelenter, mambu ketundung gudel. Pak Empo lirak-lirik, sapa mau sing delekke. Sir sir pong dele gosong, sir sir pong dele gosong". Pada kalimat "Sapa mau sing delekke" serahkan biji atau kerikil ke tangan seorang anak untuk disembunyikan dalam genggamannya. Di akhir permainan, semua anak menggenggam kedua tangan masing-masing, mereka pura-pura menyembunyikan kerikil, sambil menggerak-gerakkan tangan dan menyanyikan lagu "sir sir pong dele gosong" berulang kali. Kemudian, anak yang kalah dan jadi "dadi" (Pak Empo) tadi, bangun dan menebak di tangan siapa biji atau kerikil tersebut disembunyikan. Bila tebakannya benar, anak yang menggenggam biji atau kerikil tersebut gantian menjadi Pak Empo. Bila salah, Pak Empo kembali ke posisi semula dan permainan diulang lagi dari awal. Nilai yang Terkandung : Nilai-nilai yang terkandung dalam permainan Cublak-cublak Suweng menurut Setyani Alfinuha adalah sebagai berikut: · Nilai tanggung jawab Nilai ini ditanamkan dalam permainan Cublak-cublak Suweng yaitu setiap peserta mampu menjalanankan setiap peran sesuai dengan aturan main dalam permainan. Misal, seorang anak yang menjadi pemimpin, dia harus menjalankan tugasnya untuk memimpin jalannya permainan tersebut. Seorang anak yang jadi "dadi" dia harus bersedia telungkup dan menebak dengan cermat siapa yang menggenggam kerikil. Teman main yang lain, harus dapat menyembunyikan dan menggenggam kerikil dengan baik agar sulit diketahui oleh anak yang jadi "dadi". Terlaksananya berbagai peran dalam permainan tersebut merupakan bagian dari pembentukan nilai bertanggung jawab. · Nilai kewaspadaan Nilai ini juga dibina melalui permainan Cublak-cublak Suweng. Anak yang menjadi pemimpin dan teman mainnya harus waspada agar kerikil yang digenggam tidak diketahui oleh anak yang jadi "dadi". Sikap dan gelagat saat proses tebakan tidak boleh ceroboh dan mencurigakan. Anak yang jadi "dadi" harus waspada mengikuti gerakan putaran kerikil di punggungnya, dan mencermati saat kerikil diberikan pada teman mainnya agar tebakan tidak meleset. · Nilai kejujuran Nilai ini dibentuk pada saat tebakan siapa yang menggenggam kerikil. Anak yang jadi "dadi" menebak siapa yang membawa kerikil. Anak yang membawa harus jujur mengakui jika tebakannya tepat. · Nilai keberanian dan sportif Nilai ini juga terbina bersamaan dengan nilai kejujuran. Hal tersebut dapat dicermati pada saat anak yang jadi "dadi" menebak, maka jika tebakan benar anak yang membawa kerikil harus sportif dan berani menggantikan posisi jadi "dadi" (Pak Empo). Anak yang jadi "dadi" juga harus sportif dan berani untuk berperan sebagai sebagai Pak Empo lagi apabila tebakannya tidak tepat. · Nilai mengenai berdaya juang Nilai ini juga dapat terbina terutama bagi anak yang jadi "dadi", apabila tebakannya berkali-kali meleset maka dia harus berkali-kali telungkup dan berperan sebagai Pak Empo. Nilai berdaya juang sangat diperlukan agar anak mempunyai jiwa kuat, tidak rapuh, dan tidak mudah putus asa. · Nilai keadilan Nilai ini juga dapat terbentuk melalui permainan tersebut. Setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama dalam permainan tersebut. Tidak ada anak yang mendapatkan hak yang istimewa, semua berkedudukan sama. Setiap anak dapat berganti-ganti perannya berdasarkan aturan main.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline