Makanan Minuman
Makanan Minuman
Kue Jawa Barat Bandung
Combro - Bandung - Jawa Barat
- 3 Juli 2015

    

     Combro berasal dari Sunda, jadi asal nama combro sendiri berawal dari singkatan “oncom di jero” yang artinya “oncom di dalam” sehingga disingkatlah menjadi combro. Namun, combro juga tak hanya di kenal di Jawa Barat saja loh, tetapi juga di daerah lainnya di negara Indonesia.

     Combro merupakan jajanan yang sering disajikan dengan berbagai macam aneka gorengan. Makanan ini sangat cocok disantap bersama keluarga. Makanan ini sesuai namanya berisi oncom dan terbuat dari singkong, diolah dengan bumbu yang pedas lalu digoreng. Sehingga rasanya sangat nikmat dan menggoda lidah. Rasanya yang pedas, membuat siapapun pasti ketagihan memakan combro. Tak hanya lezat, combro juga kaya akan protein, vitamin dan juga karbohidrat. Berikut  resep membuat Combro.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat combro isi oncom pedas:

  • 1 kg singkong, parut hingga halus
  • 1 batang daun bawang, diiris-iris kecil
  • kelapa 100 gram
  • 2 sdm tepung sagu/kanji
  • Garam secukupnya
  • Minyak goreng secukupnya

Bahan-bahan isi combro khas Bandung:

  • 2 siung bawang putih
  • 2 siung bawang merah
  • 250 gram oncom (ditumbuk halus)
  • 1 btg daun bawang (dirajang kecil)
  • 1 sdt merica bubuk
  • 4 buah cabe merah
  • Gula pasir sedikit
  • Garam secukupnya

Cara membuat combro:

  1. Kupas singkong, lalu cuci hingga bersih menggunakan air mengalir.
  2. Parut singkong yang sudah dibersihkan, kemudian peras airnya. Ambil singkong dan buang airnya. Parut juga kelapa tua, lalu campurkan dan uleni.
  3. Tambahkan dengan tepung sagu/kanji, irisan daun bawang dan garam secukupnya. Kemudian aduk adonan hingga merata. Tiriskan kembali, dan buang airnya.
  4. Di wadah lain, haluskan bahan isi combro, seperti cabai merah, bawang merah dan bawang putih. Setelah halus, tumis hingga tercium wangi. Lalu campurkan dengan merica, oncom, garam, gula pasir dan daun bawang, kemudian tumis hingga tercampur merata. Setelah matang, angkat dan sisihkan.
  5. Sementara itu untuk membuat combro, ambil adonan singkong yang dicampur dengan kelapa tadi sebanyak sekepal tangan, lalu pipihkan dan tambahkan bahan isi combro tadi. Gulung adonan hingga tertutup rapat, dan bentuk adonan hingga berbentuk lonjong.
  6. Langkah terakhir goreng adonan yang sudah dibentuk lonjong tadi ke dalam wajan.

 

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat

Sumber: http://www.resepnasional.com/resep-combro-khas-bandung-paling-enak/

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Ginonjing
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Ginonjing adalah istilah yang digunakan untuk menamai emansipasi Kartini. Istilah tersebut diambil dari nama gending Ginonjing yang digemarinya dan adik-adiknya. Ginonjing berasal dari kata gonjing dalam bahasa Jawa yang berarti "goyah karena tidak seimbang". Ginonjing juga bisa berarti “digosipkan”. Ungkapan ini mengingatkan kepada gara-gara dalam pewayangan yang memakai ungkapan gonjang-ganjing . Menurut St. Sunardi, istilah itu dipilih Kartini sendiri untuk melukiskan pengalaman batinnya yang tidak menentu. Saat itu, dia sedang menghadapi zaman baru dan mencoba menjadi bagian di dalamnya.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Vila Van Resink
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Vila Van Resink adalah bangunan cagar budaya berbentuk vila yang terletak di Jalan Siaga, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilik awal vila ini adalah Gertrudes Johannes "Han" Resink, seorang anggota Stuw-groep , sebuah organisasi aktif pada Perang Dunia II yang memperjuangkan kemerdekaan dan pembentukan negara demokratis Hindia Belanda. Bangunan tersebut dibangun pada masa pemerintah Hindia Belanda sebagai bagian dari station hill (tempat tetirah pada musim panas yang berada di pegunungan) untuk boschwezen dienst (pejabat kehutanan Belanda). Pada era Hamengkubuwana VII, kepengelolaan Kaliurang (dalam hal ini termasuk bangunan-bangunan yang berada di wilayah tersebut) diserahkan kepada saudaranya yang bernama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi. Tanah tersebut lantas dimanfaatkan untuk perkebunan nila, tetapi kegiatan itu terhenti kemudian hari karena adanya reorganisasi pertanian dan ekonomi di Vors...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Kertodadi
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pakem Kertodadi adalah salah satu gereja di bawah naungan sinode Gereja Kristen Jawa, yang terletak di Jalan Kaliurang km. 18,5, Padukuhan Kertadadi, Kalurahan Pakembinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Awal mula pertumbuhan jemaat gereja ini berkaitan dengan keberadaan Rumah Sakit Paru-Paru Pakem, cabang dari Rumah Sakit Petronela (Tulung), yang didirikan di wilayah Hargobinangun. Sebelum tahun 1945, kegiatan keagamaan umat Kristen diadakan secara sederhana dalam bentuk renungan atau kebaktian pagi yang berlangsung di klinik maupun apotek rumah sakit yang dikenal dengan nama "Loteng". Para perawat di rumah sakit tersebut juga melakukan pelayanan kesehatan ke dusun-dusun di sekitarnya, yaitu Tanen, Sidorejo, Purworejo, dan Banteng. Menurut Notula Rapat Gerejawi, jemaat gereja ini mengadakan penetapan majelis yang pertama kali pada 21 April 1945. Tanggal tersebut lantas disepakati sebagai hari jadi GKJ Pa...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Cepet Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Cepet Pakem adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Cepet, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan temuan dua buah yoni dan sejumlah komponen arsitektur candi di sekitarnya, situs ini diduga merupakan reruntuhan sebuah candi Hindu dari masa klasik. Lokasinya kini berada di area permakaman umum Padukuhan Cepet, berdekatan dengan sebuah masjid. Benda cagar budaya (BCB) utama yang ditemukan di situs ini adalah dua buah yoni yang terbuat dari batu andesit. Kondisi keduanya telah rusak, sedangkan lingganya tidak ditemukan. Yoni pertama awalnya berada di pekarangan penduduk bernama Pujodiyono, tetapi sekarang dipindahkan di halaman makam. Yoni ini memiliki ukuran relatif besar dengan bentuk yang sederhana, yaitu lebar 134 sentimeter, tebal 115 sentimeter, dan tinggi 88 sentimeter. Bagian bawah cerat yoni tersebut tidak bermotif dan memberikan kesan bahwa pengerjaannya belum selesai. Sementara itu, terdap...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Potro
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Potro atau Pancuran Buto Potro adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Potro, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs ini terdiri atas dua benda cagar budaya (BCB) utama yang seluruhnya terbuat dari batu andesit, yaitu jaladwara dan peripih. Jaladwara di situs ini oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Pancuran Buto, karena bentuknya menyerupai kepala raksasa (kala) dengan mulut terbuka, gigi bertaring, dan ukirannya menyerupai naga. Sementara itu, keberadaan peripih berukuran cukup besar di situs ini menimbulkan dugaan bahwa pernah berdiri sebuah bangunan keagamaan di sekitar lokasi, kemungkinan sebuah candi, meskipun bentuk dan coraknya tidak dapat dipastikan karena minimnya artefak yang tersisa.

avatar
Bernadetta Alice Caroline