Bagi penggemar cokelat di seluruh dunia, mungkin Belgia menjadi kiblat dimana jenis-jenis cokelat terbaik berasa. Namun demikian, jika Anda orang Indonesia yang benar-benar penggemar cokelat, maka perburuan Anda tidak akan pernah lengkap jika belum merasakan cokelat yang satu ini.
Cokelat Roso namanya. Chocolatier asli Indonesia asal Yogyakarta. Dengan citarasanya yang khas, cokelat yang satu ini memang bisa membuat Anda selalu teringat dengan keramahan Kota Gudeg ini.
Salah seorang pembuat Cokelat Roso menuturkan, cokelat ini dibuat dengan membawa citarasa yang unik dan sangat identik dengan Jogja. Karenanya, Cokelat Roso menghadirkan racikan cokelat yang tidak biasa dan pasti sulit ditemukan dimanapun.
Coba bayangkan, disini ada cokelat dengan citarasa jejamuan seperti kunyit, beras kencur dan gula asem. Perpaduan rasa cokelat yang menenangkan dengan rasa asam dari gula asem, kekhasan rasa kunyit atau hangatnya beras kencur pasti menjadi kombinasi yang klop di mulut Anda.
Disamping cokelat dengan rasa jamu, Cokelat Roso juga menyuguhkan produk cokelat praline dengan aneka rasa buah-buahan. Produk ini diberi nama Cokelat Roso Butong (Buah Gentong) dan dikemas dalam gentong-gentong mini.
Ada sembilan sensasi rasa berbeda yang ditawarkan dalam Cokelat Roso Butong, yaitu Strawberry, Blueberry, Rasberry (Stawberry Blueberry), Apel, Pisang, Mangga, Jeruk, Durian dan Kopi. Cokelat jenis ini dikemas secara unik menggunakan gerabah asli Yogyakarta agar memperkuat kekhasan rasa yang dimilikinya.
Selain produk-produk unik tersebut, Cokelat Roso juga menyediakan produk-produk cokelat standar seperti Dark Chocolate, White Chocolate dan Milk Chocolate. Ada dua lini produk yang menghadirkan ketiga pilihan rasa tersebut, yaitu Cokelat Roso Bener dan Cukro (Cupid Cokelat Roso). Cokelat Roso Bener berbentuk batangan dengan ukuran yang standar dengan produk Cokelat Roso pada umumnya.
Sedangkan Cukro yang memiliki ikon Cupid berkostum Jawa memiliki ukuran lebih kecil agar dapat dinikmati dimanapun dan kapanpun. Jika Anda tertarik, bila berkunjung ke Yogyakarta, Anda bis menyempatkan diri mampir ke Rumah Cokelat Roso Jl. Sultan Agung no. 46 Yogyakarta (depan Puro Pakualaman).
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...