Cimpa dalah makanan berupa kue khas Suku Karo Sumatra Utara, Cimpa terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan cara dikukus. Cimpa memiliki rasa yang manis karena isian dari cimpa ini menggunakan kelapa parut yang diberi gula kemudian dimasak bersamaan.
Bahan yang di butuhkan
- Siapkan 500 gram tepung ketan
- Siapkan 1/2 garam
- Siapkan 300 ml santan
- Siapkan 1 lembar daun singkut
- Siapkan minyak kelapa
- Siapkan daun singkut atau bisa juga di ganti dengan daun pisang (untuk membungkus)
Bahan untuk unti atau isi nya
- Siapkan 1 buah kelapa tapi yang agak muda lansung di kupas lalu di parut
- Siapkan 500 gram gula merah yang sudah di sisir
- Siapkan 2 sdm gula pasir
- Siapkan 2 lembar daun pandan
- Siapkan 1/2 sdt garam
- Siapkan 100 ml air
Cara membuat kue cimpa yang enak
untuk unti nya
1. masak gula merah bersama air ditambahkan dengan gula pasir dan masukan juga daun pandannya
dan garam hingga mendidih
2. di aduk terus hingga air gula mengental dan berbuih-buih, setelah itu masukan kelapa parut dan duk-aduk lagi hingga kelapa matang angkat dan segera sisihkan
3. lalu campur tepung ketan dan garam aduk kembali hingga rata
4. jangan lupa tambahkan juga santan nya sedikit-sedikit sambil terus di uleni hingga adonannya kalis atau lebih jelas nya tidak menempel di tangan bisa di pulung
5. lalu siapkan daun singkut di olesi dlu dengan minyak lau beri dua sdm adonan ketan, dan tambahkan unti di tengah nya di lipat dan di bungkus seperti membuat lepet, lakukan terus hingga adonan habis
6.dan setelah itu kukus kue cimpa kira-kira selama 30 menit atau hingga matang angkat lalu sajikan lah
bahan ini untuk 8 buah
Sumber :
http://caramembuatkueresepenak.blogspot.co.id/2015/05/cara-membuat-kue-cimpa-yang-enak.html
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang