Ketika kita berkunjung ke rumah adat Suku Batak (Rumah Bolon), kita pasti akan menemukan suatu ornamen yang lumayan unik, yaitu seekor cicak yang menghadap 4 payudara. Ornamen ini biasanya dapat kita lihat tepat di depan pintu masuk rumah adat Suku Batak tersebut. Lalu, apa yang menjadi makna dibuatnya ornamen tersebut?
Cicak atau yang disebut boraspati ini merupakan simbol kebijaksanaan dan kekayaan bagi penerus generasi Batak. Seperti yang kita tahu, cicak merupakan binatang yang selalu ada di segala medan. Sesuai dengan itu, maka orang Batak diharapkan dapat hidup di segala medan, dapat beradaptasi dengan cepat dengan lingkungannya yang baru dimanapun orang Batak itu berada, bahkan dalam kondisi sesulit apapun. Seperti yang kita ketahui, banyak masyarakat Suku Batak yang merantau dari kampung kelahirannya ke tanah ‘orang’. Maka masyarakat Suku Batak diharapkan dapat beradaptasi dengan cepat dan berjuang dimanapun masyarakat tersebut berada.
Empat payudara yang berhadap-hadapan dengan ukiran cicak tersebut juga memiliki maknanya tersendiri. Tiap ukiran 4 payudara (adop-adop) tersebut mempunyai artinya masing-masing. Adop-adop yang pertama sebagai simbol kesucian, adop-adop yang kedua sebagai simbol kesetiaan, adop-adop yang ketiga sebagai simbol kesejahteraan, serta adop-adop yang keempat sebagai simbol kesuburan wanita. Seperti suku-suku lainnya, suku Batak juga selalu menghormati ibunya. Maka dari itu, setiap anak harus mengingat ibunya dan pulang ke bonapasogit (kampung kelahiran)-nya dimana sang ibu berada dan membahagiakan ibu tercinta. Itulah yang merupakan makna dari cicak yang menghadap keempat payudara tersebut.
#OSKMITB2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang