Chai Pan Isi Kuchai
Bahan-bahan
-
250 gr tepung beras
-
25 gr tepung sagu
-
4 sdm minyak sayur
-
1 sdt garam
-
secukupnya air
-
Bahan isi
-
6 ikat kuchai iris kasar
-
50 gr udang ebi kering cincang kasar
-
4 siung bawang putih cincang halus
-
secukupnya lada
-
secukupnya garam
-
minyak goreng
-
bahan taburan
-
6 siung bawang putih cincang halus
-
minyak goreng
-
sambal
-
50 gr cabe rawit merah
-
7 siung bawang putih
-
secukupnya cuka
-
secukupnya garam
-
secukupnya gula
-
secukupnya air
Langkah
- Buat bawang putih goreng untuk taburan terlebih dahulu. Panaskan minyak sayur, goreng bawang putih cincang hingga berwarna keemasan. (Jangan terlalu gosong karena bisa pahit). Sisihkan bawang putih bersama dengan minyaknya.
- Buat sambalnya. Blend bawang putih, cabe rawit, sedikit air, gula dan garam sampai halus. Kemudian masak sambal dengan api kecil, tambahkan cuka dan koreksi rasa. Tambahkan cuka jika kurang asam. Masak hingga matang, sisihkan.
- Buat isian. Panaskan minyak goreng lalu tumis bawang putih dan udang ebi sampai harum. Masukkan kuchai. Tambahkan garam dan lada. Tumis sebentar saja. Kemudian angkat dan sisihkan.
- Buat kulit. Campur semua bahan jadi 1, aduk dan masak dengan api kecil hingga menjadi adonan. Sisihkan di tenpat lain dan diamkan sebentar hingga adonan tidak terlalu panas. Kemudian uleni kembali adonan dengan tangan hingga kalis. Tambahkan tepung beras jika adonan masih lengket.
- Setelah adonan kulit jadi. Ambil sedikit adonan dan giling dengan bentuk bulat hingga adonan tipis, masukkan kuchai yang sudah di tumis dan tutup adonan hingga berbentuk seperti pastel.
- Siapkan panci kukusan, olesi dengan minyak sayur agar adonan tidak lengket. Kukus adonan -+ 15 menit atau hingga matang. Taburi minyak bawang putih di atasnya. Angkat dan sajikan. Tambahkan sambal dan choi pan siap dinikmati
Sumber : https://cookpad.com/id/resep/1394144-choi-pan-isi-kuchai
Diskusi
Silahkan masuk untuk berdiskusi.Daftar Diskusi
Rekomendasi Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Admin Budaya
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang