Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Kalimantan Barat Pontianak
Choi Pan Isi Bengkuang
- 1 Februari 2018

Chaikue adalah salah satu kuliner wajib dicicipi kalau lagi main ke pontianak. Chaikue itu mirip dengan "dimsum" yang ada di Korea. Makanan ini mudah ditemukan di pontianak yg biasanya isinya bengkuang, kucai (chinese chives), atau talas.

Bahan-bahan

8 porsi
Bahan Kulit:
  1. 15 sdm Tepung Beras
  2. 5 sdm Tepung Tapioka (sy pakai merk sagu tani)
  3. 1/2 sdt garam
  4. 1/2 sdt gula pasir
  5. 3 sdm minyak goreng
  6. Bahan Isian:
  7. 1 buah Bengkuang ukuran besar
  8. 3 sdm udang rebon/ udang ebi (sy pake rebon)
  9. 5 siung bawang merah
  10. 5 siung bawang putih
  11. secukupnya garam
  12. secukupnya gula pasir
  13. secukupnya lada putih bubuk
  14. Bahan Minyak Bawang:
  15. 150 ml minyak goreng
  16. 15 siung bawang putih (cincang kasar)
  17. Bahan Cabe Cocolan:
  18. 20 buah cabai rawit
  19. 3 buah cabai merah keriting
  20. 3 siung bawang putih
  21. 500 ml air
  22. 1 sdm tapioka cairkan dgn 2 sdm air hangat
  23. 2 sdm gula pasir
  24. secukupnya garam
  25. 4 buah jeruk sambal/jeruk kunci (peras,ambil air jeruknya)

 

Langkah

  1. Step 1: Membuat Minyak Bawang.
  2. Panaskan minyak goreng lalu goreng bawang putih cincang hingga kuning keemasan, matikan api kompor, angkat, dan sisihkan di mangkok. (Jangan menggoreng bawang putihnya kelamaan bisa gosong).
  3. Step 2: Membuat Cabe Cocolan (cita rasanya harus pedas asam agak manis).
  4. Haluskan cabai dan bawang putih dengan blender. Lalu taruh di panci tambahkan air, masak sebentar dgn api kecil, beri perasan air jeruk, tambahkan gula & garam. Jika sudah agak mendidik tambahkan larutan tapioka, aduk2 tidak perlu sampai kental. Matikan api, angkat, lalu saring cabenya supaya lebih cair tidak berampas.
  5. Step 3: Membuat Isian Chaikue
  6. Haluskan bawang, udang rebon, garam, gula, & lada. Serut bengkuang dengan penyerut. Tumis bumbu halus, lalu masukkan serutan bengkuang, aduk hingga rata, koreksi rasa, masak hingga setengah matang. Taruh di wadah yg bolong2 lalu di alas piring lagi agar air dari bengkuang dapat keluar, & buang airnya. Sisihkan bengkuan untuk isian.
  7. Step 4: Membuat Kulit Chaikue
  8. Campurkan tepung beras + tepung tapioka di atas wajan.
  9. Tambahkan 500ml air sedikit demi sedikit, aduk sampai semuanya larut.
  10. Masak larutan tepung dengan api kecil, sambil diaduk2 hingga kental. Jika sudah kental seperti bubur sumsum tambahkan 3sdm minyak goreng, aduk rata, masak lagi dgn api kecil hingga air di adonan berkurang (jadi adonan super kental) & adonan dapat dibentuk. Angkat & sisihkan tunggu hingga uap panas hilang & agak dingin.
  11. Step 5: Membentuk & Mengisi Chaikue
  12. Siapkan tepung tapioka kering untuk membaluri tangan agar adonan tidak lengket ketika mencetak. Ambil sedikit adonan bulatkan lalu pipihkan hingga tipis, lalu masukan isian bengkuang, lipat adonan, rapatkan kedua ujung adonan. Buat hingga adonan kulit & isian habis.
  13. Step 6: Mengkukus Chaikue
  14. Panaskan kukusan. Alasi kukusan dengan daun pisang yg sudah di olesi minyak goreng. Masukan chaikue satu persatu lalu kukus kurang lebih 7-8 menit (hingga matang).
  15. Jika sudah matang, berikan sedikit minyak bawang diatas chaikue yg masih ada di dalam kukusan.
  16. Lalu angkat chaikue dari dalam kukusan, sajikan di piring.
  17. Chaikue pun sudah dapat dinikmati ditambah cabe nya yang pedas dan asam yg sudah dibuat sebelumnya.
  18. Dihidangkan untuk dimakan rame rame

 

Sumber : https://cookpad.com/id/resep/1478420-chaikue-pontianak-isi-bengkuang-choipan

Lokasi penjual:
Super Choi Pan Singkawang
Alamat: Jalan Pademangan 3 Gang 9 no 21, Pademangan Timur, Pademangan, RT.2/RW.7, Kota Tua, Pademangan Tim., Pademangan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14410
Telepon: 0813-1761-2992

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline