Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Selatan Hulu Sungai Tengah
Cerita Ular Ghaib dan Kuburan
- 10 Juli 2018
Dahulu kala hiduplah seorang pemuda dengan kedua orang tuanya, pemuda tersebut dijauhi oleh warga desa ditempat tinggalnya karena menderita penyakit yang menjijikan, seluruh tubuhnya dipenuhi kudis dan menimbulkan bau yang tidak sedap, selain itu pemuda tersebut juga tidak bisa begitu banyak bergerak karena tubuhnya yang cacat. Karena penyakitnya tersebut akhirnya pemuda itu hanya bisa pasrah menerima nasibnya ketika pada suatu hari warga desa berkumpul dan bermusyawarah membicarakan tentang dirinya, mereka bersepakat untuk menjauhkannya dari desa tersebut, hal ini mereka lakukan karena khawatir kalau-kalau penyakit pemuda tersebut menular dan menjangkit kepada warga desa yang lain, dan akhirnya dibuatlah satu keputusan bahwa pemuda tersebut akan dibuang ke hutan yang paling jauh dari desa. Untuk menghindari kemungkinan pemuda tersebut kembali lagi ke desa, sewaktu perjalanan dari desa matanya ditutup dengan kain dengan maksud agar dia tidak bisa pulang lagi ke desa. Sesampainya di hutan, di bawah sebuah pohon yang disebut warga dengan pohon Pulantan (sebuah pohon yang dipercaya masyarakat getahnya bisa untuk mengobati penyakit kulit, terutama bisul), pemuda tersebut pun akhirnya ditinggalkan sendiri dengan dibekali sedikit makanan.
 
Hari berganti hari dan akhirnya bekal yang ditnggalkan penduduk pun habis, karena tidak bisa bergerak akibat penyakit yang dideritanya, akhirnya pemuda itu pun hanya bisa menahan lapar dan menangis meratapi nasibnya yang sangat menyedihkan. Dan pada suatu, hari datanglah seorang kakek dengan berpakaian serba putih menghampiri pemuda tersebut, kakek itu pun bertanya kepada si pemuda mengapa dia ada ditengah hutan tersebut sendirian dan mengapa dia menangis, si pemuda pun menceritakan nasibnya yang malang itu kepada kakek tersebut. Setelah mendengar cerita dari pemuda malang tersebut akhirnya kakek itupun berkata: “Wahai anakku yang malang, aku akan menyembuhkanmu dari penyakitmu yang menjijikan itu..tapi dengan satu syarat, syaratnya adalah kau harus kawin dengan anakku..bagaimana, apakah kau bersedia?” tanya kakek tersebut. Karena sang pemuda sudah tidak bisa melakukan apa – apa lagi, maka akhirnya dia pun menyanggupi syarat tersebut, dan sang kakek pun menyuruh pemuda tersebut untuk mengambil getah dari pohon pulantan didekatnya dan menyuruhnya untuk mengoleskan getah tersebut keseluruh tubuh, dan hasilnya sungguh sangat menakjubkan sekali…seluruh penyakit yang ada ditubuh pemuda tersebut hilang tak berbekas, dan yang ada sekarang adalah pemuda tampan dengan kulit yang halus dan mulus.
 
Sesuai dengan janji yang telah disepakati sebelumnya, akhirnya pemuda tersebut pun ikut dengan kakek misterius itu untuk segera bertemu dengan calon istrinya dan melangsungkan perkawinan. Sesampainya ditempat kediaman sang kakek, alangkah terkejutnya sang pemuda, karena yang dilihatnya bukanlah sebuah rumah, seperti rumah biasa yang sering dia lihat, melainkan sebuah istana lengkap dengan hiasan emas dan permata pada setiap dindingnya. Belum hilang rasa terkejutnya, tiba – tiba muncul dari dalam istana tersebut seorang gadis yang sangat cantik dan gadis itu berlari menghampiri mereka sambil menyebut – nyebut ayah kepada sang kakek yang ada disampingnya. Setelah beramah tamah dan saling bercerita akhirnya pemuda tersebut pun mengerti kalau dia sudah tidak berada di dunianya lagi yaitu dunia manusia, melainkan dia sekarang berada di dunia ghaib yang entah ada dimana. Kakek itu mengatakan kalau tempat itu adalah istana bangsa ular dan dia sebenarnya adalah raja dari bangsa ular tersebut, dan gadis yang ada bersamanya sekarang adalah putrinya yang telah disepakati sang pemuda untuk dikawini.
 
Akhirnya, pesta perkawinan pun diadakan dan sipemuda resmi menikah dengan putri raja ular tersebut. Setelah lama menjalani kehidupannya yang baru di dunia ular ghaib tersebut, sang pemuda ternyata rindu dengan kampung halamannya dan dia ingin bertemu dengan keluarganya, terutama ayah dan ibunya yang telah lama ditinggalkannya. Hal ini pun diberitahukan kepada istrinya dan istrinya segera melaporkan kepada sang raja, akhirnya sang raja merestui dan memberikan sebuah sisik yang nantinya harus diberikan kepada keluarga sang pemuda sebagai penghubung agar mereka bisa bertemu. Untuk bisa bertemu dengan sang pemuda, kedua orang tuanya harus terlebih dahulu melakukan upacara ritual yaitu merabun, caranya adalah dengan menyalakan dupa dan menaruh sisik itu diatas dupa tersebut, hal ini hanya bisa dilakukan pada malam Jumat saja. Setelah itu, sang pemuda pun dapat hadir ditengah – tengah mereka secara ghaib, dan membawakan oleh-oleh berupa emas dan permata, pertemuan ini hanya bisa mereka lakukan sekali dalam setahun.
 
Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun, akhirnya sang pemuda dan putri raja ular dikaruniai dua orang anak, mereka pun hidup berbahagia. Akan tetapi lama kelamaan, perasaan rindu akan dunia manusia dan terutama rindu akan keluarga terus berkecamuk dihati sang pemuda, hal ini menimbulkan kegelisahan yang amat sangat kepada sang pemuda, sehingga pada suatu hari keinginan untuk hidup normal di dunia manusia itu pun tidak dapat ditahan – tahan lagi. Hal ini pun disampaikanlah kepada istrinya dan mertuanya sang raja ular. Dengan melalui pembicaraan yang panjang, akhirnya diputuskan bahwa sang pemuda boleh pulang ke dunia manusia tetapi dia tidak bisa lagi untuk pulang ke dunia ghaib, hal ini pun disetujui oleh sang pemuda.
 
Perpisahan pun terjadi, istri dan kedua anaknya dengan berat hati melepas kepergian sang pemuda pulang ke dunianya. Setelah sampai di desa, sudah tidak begitu banyak penduduk yang mengenalnya karena dia sudah berubah dan keadaan desanya pun juga sudah banyak berubah. Dia disambut bahagia oleh kedua orang tuanya dan merekapun hidup berbahagia. Sang pemuda tidak menikah lagi di dunia manusia, hal ini dia lakukan karena dia tidak ingin menduakan istrinya yang sudah sangat dicintainya dan kedua anaknya di dunia ghaib sana. Dia menghabiskan waktunya dengan merawat kedua orang tuanya yang sudah tua dan tidak berdaya, dia sadar bahwa dia adalah harapan satu – satunya kedua orang tuanya yang tidak mempunyai anak lagi selain dirinya. Beberapa tahun kemudian akhirnya pemuda itu pun meninggal dunia, dan diapun dikuburkan di desanya.
 
Setelah kejadian tersebut, setiap tahun sekali ada warga yang melihat ular besar melintas dan berhenti di depan kubur sang pemuda,entah apa yang dilakukan. Banyak warga percaya kalau ular tersebut adalah anak dari sang pemuda yang berasal dari alam ghaib dan datang ke kubur itu untuk berziarah…
 
Cerita ini masih banyak dipercaya oleh masyarakat Desa Murung Taal Kec. Batu benawa, Kab. Hulu Sungai Tengah. Hal ini dikarenakan masih ada sebagian warga yang melihat penampakan ular tersebut dan bercerita kepada masyarakat. Sampai sekarang, kuburan yang diceritakan juga masih ada, yaitu di desa Padang (Simpang Padang), yang masih merupakan wilayah desa Murung Taal, tepatnya dibelakang Sekolah Dasar Negeri Murung Taal.
 
Sumber: https://edwinorja.wordpress.com/2008/04/23/cerita-rakyat-kalimantan-selatan/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya