Cerita Dines, cerita kerajahan, tentang kesaktian. Cerita dinas: pake dewa, cerita-cerita sakti.
Kalo cerita Udrayaka pake nggambar bintang, upamanya pak, nggambar ikan di laut. Pake nggambar bintang itu apakah memang bener ada sejarahnya atau kagak, kita kan nggak tau juga, bagi kita nih, kalo memang orang gede-gedean maka kan tau ada bukunya gitu.
Itu Udrayaka, Udrayana, Drasengsana, tiga tuh.
Ini yang bungsu Udrayaka nih, sebab dia yang nguatin cerita. Kesebutnya dia saja gitu. Yang disebut-sebut yang paling bungsu nih. Udrayana yang tua, Udrasengsana yang tengah, Udrayaka bungsu, gitu. Dia tuh, didalem kerajaan, di dalem istana gitu. Dia ditinggal sama orang tuanya, itu dia bertiga nih.
Jadi saudara yang tua nih, apabila mau pergi kemana-mana, saudara yang dua enggak ikut. Dia diajak deh gitu umpamanya.
Apabila seumpamanya dia mau pergi ke anu, dia kalo di pergi kan ke kerajaan-kerajaan juga. Dia mau ikut enggak bisa, enggak diajak.
jadi adiknya yang bungsu nih, Udrayaka, berpikir: "Jadi kalo begini caranya, ampe kapan kita mendapat kepinteran," Nih kata yang bungsu nih.
"Kalo dia berangkat sendiri, berangkat sendiri. Kita mau ikut enggak bole. Jadi seolah-olah kita enggak boleh pinter, kita enggak boleh tau," begitu.
Jadi begitu kakaknya pergi, yang paling tua nih; dia nih, si Udrayaka netral. Maksudnya buron dari istana tuh.
Mau cari kerjaan, mau kemana kek, gitu maksudnya deh. Sebab hidup di istana, kerna saudara pendiriannya begini, itu dia enggak senang. "Dari pada kita dibawah sudara, lebih baik dibawah perintah orang." Maksudnya mau cari kerjaan ditempat laen, di kerajaan laen.
Jadi ini kakaknya, yang si Udrasengsana serba salah. Dia kagak ikut ini, dia sayang sama yang bungsu, dia ikutin yang tua, yang bungsu pergi. Jadi serba salah bingung, bingung.
Jadi mau enggak mau: "Ah biarlah dia yang tua," sebab udah cukup. Dia sayang sama yang bungsu nih. Jadi si bungsu, pergi. Ngikut sama si bungsu nih.
Jadi brangkatnya dia, dia jalan-jalan sampe di kerajahan Kertaboja. Kerajahan Kertaboja, rajanya namanya Bojasegara, anaknya Bojawati.
Kebenaran Kerajahan itu, Kertaboja membutuhkan pegawai. Jadi si Udrayaka kerja disitu berdua ama si Udrasengsana.
Begitu dia kerja, kerja, kerja, kerja, lantas anaknya si Bojawati pada suatu hari melihat si Udrayaka, kerja begitu.
Begitu melihat, melihat, mungkin si Bojawati suka sam si Udrayaka. Begitu dia suka, Udrayaka nih enggak mau. Ampe segala bujukan-bujukan, dia Bojawati tetep ditolak sama Udrayaka.
Begitu Udrayaka enggak mau, si Bojawati merasa hina ditolak sama Udrayaka. Pulang mengadu kepada bapaknya nih, Bojasegara.
Ngadunya dia apa? Dipetenah si Udrayaka. Pada waktu dia ngeliat Udrayaka kerja, katanya Udrayaka ngebujukin dia, sehingga bajunya pada sobek. Padahal sobeknya itu dia nyobek sendiri, si Bojawati. Dia mengadu sama bapaknya, katanya: si Udrayaka memperkosa saya, baju saya ampe ancur disobek."
Jadi kaya si bapak kan panas denger anaknya mengadu begitu. Panggil, ceritanya si Udrayaka yang lagi kerja di kantoran gitu umpamanya.
Ditanya, "Udarayaka. Dia sih nggak mengaku. Begitu kagak mengaku sampe dipukul, diapain deh tetap dia kagak mengaku. Begitu dia kagak mengaku lantas dia diuji kepinteran si Udrayaka ini.
Sekarang disuruh nggambar istana nih, si Udrayaka.
"Kalo kamu sanggup nggambar ini istana nanti saya bebasin."
Gambar itu istana srenta isinya semua, srenta anaknya, panglimanya, dayangnya, semuanya, rajanya. Digambar semua itu si Udrayaka, persis.
Begitu dia gambar lantas ada tinta yang mengetel di lempangan paha Bojawati. Kan kalo orang nggambar pake tinta? Ngapa itu lempengan paha Bojawati itu tintanya ngetel sedikit, jadi seolah-olah kaya andeng-andeng kan?
Jadi anggapan si raja: "Kalo memang lu nggak perkosa anak gua, nggak mungkin lu tau bawa di sininya ada tai laler" Itu anggapan si raja. Jadi dipukulin lagi disitu Udrayaka tuh.
Jadi dia mah nyuruh gambar itu, juga mau nyelidik maksudnya, si Udrayaka perbuatan ama anaknya. Maka si Udrayaka enggak di sengaja itu tinta ngetel di lempengan paha.
Jadi anggapan si raja: "Wah, kalo lu nggak bujuk anak gua, kalo lu nggak perkosa, nggak mungkin lu tau ini, ada tai laler disini. Biar bagemana anak gua lu perkosa di taman," umpamanya begitu.
Jadi marah lagi tu raja ame Udrayaka. Ditanya masalah itu tai laler disini, tetap dia nggak ngaku juga.
"Itu nggak disengaja," Udrayaka bilang. "Itu hanya memang saya lagi ini, ngetel."
Nah sekarang sudah habis disiksa nggak ngaku juga, maksudnya raja bagemana sih? Bagemana ini Udrayaka supaya bisa mati.
Dia mau bunuh secara begitu saja dia nggak ada alesan. Nah disiksa dia, disuruh nggambar ikan di dalam laut. "Semua, berapa banyak ikan di laut lu musti gambar," begitu.
Jadi Udrayaka nih, saking kepingin slamet, berangkat dia ke laut. Dia nggak tau pada waktu itu. Apakah kaki atau bagemana, dia juga kurang tau. Tau ceritanya juga begitu.
Begitu dia masuk di laut untuk menggambar semua ikan. Semua ikat dapat digambar, cuma seekor ikan cumi-cumi susah digambar. Cumi-cumi jail. Tinta Udrayaka dicolong ikan cumi-cumi kemudian disemburkan ke laut. Maka air laut menjadi biru semua.
Gambar ikan dilaut sudah siap tapi raja pura-pura marah karena ada satu gambar ikan yang belum selesai.
Raja bermaksud mengusir Udrayaka. Diambil layangan Domas. Udrayaka disuruh menggambar bintang selangit dengan naik layangan. Raja memerintahkan panglima memotong benang layangan. Layangan mengapung kabur.
Sabdopalon, pelayan Udrayaka, mengadu kepada Udrasengsana.
Udrasengsana marah-marah kepada raja. Udrasengsana dibunuh. Mayatnya dibuang ke hutan.
Udrayana kembali dari pergi, saudara-saudaranya tidak ada. Dia mempunyai wasiat:
Daun Sembilana
Cupu
Cangkok kembang Wijayakusuma
Khasiat cangkok kembang Wijayakusuma bisa menghidupkan orang mati yang belum sampai saat ajalnya.
Khasiat cupu, dapat menolong.
Daun sembilana, setiap cabang tiga daun. Daun patah: mati, daun layu: sengsara.
Cupu dibanting. Keluar Anoman. Udrayana minta tolong Anoman mencari mayat Udrasengsana. Mayat Udrasengsana dibawa pulang. Begitu diungkulin kembang Wijayakusuma Udrasengsana hidup lagi.
Udrayana menyamar sebagai Udrayaka, ingin tau sebenarnya siapa yang senang, Bojawati atau Udrayaka.
Begitu liat Udarayaka tiruan Bojawati. Udrayaka tiruan kembali kepada Udrayana.
Udrayana membalas dendam kepada raja Kertaboja.
Udrayana kawin dengan Bojawati. Kerajahannya diserahkan Udrayana.
Udrayaka yang kabur mengapung dengan layangan sampai di kerajaan Tartar, jatuh disana. Kawin dengan raja putri cina.
Udrayaka bermaksud membalas dendam kepada Kertaboja.
Udrayaka tidak tahu bahwa yang menggantikan Kertaboja adalah Udrayana. Udrayaka dengan segala tentara Cina menyerbu Bojasegara.
Berantem sama sudara, disapih oleh Sabapalon, rukun kembali. Udrayaka menjadi raja di Tartar. Udrayana menjadi raja di negeri Kertaboja. Udrasengsana di negeri Pancawati.
Sumber : Cerita Rakyat Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...