|
|
|
|
Cemara Gunung Tanggal 12 Jul 2018 oleh Arum Tunjung. |
Nama Latin : Casuarina equisetifolia J.R. & G. Forst.
Famili : Casuarinaceae
Nama lokal : Cemara gunung, Kasuari, Wile (Etnik Pegunungan tengah dan EtnikWamena)
Nama lain : Casuarina, Ironwood, Australian pine, She-oak, H orsetail tree, Beefwood (Inggris)
Deskripsi
Pohon berukuran medium sampai besar, hijau sepanjang tahun, tinggi 30-40m, cabang panjang, langsing, ujung terkulai, seperti rambut. Daun kecil tampak seperti jarum bercabang-cabang dan bersisik, panjang 5-10cm. Batang awalnya halus setelah berkembang pecah-pecah memanjang seperti strip dan bersisik, berwarna kemerahan atau kecoklatan. Bunga unisexual, kecil, panjang 1-6 cm, dan tidak menonjol; bunga jantan bergerigi runcing mudah dibawa angin, bunga betina kepala berbentuk bula mudah dibawa angin. Buah oval seperti kerucut bersisik banyak, warna agak merah kecoklatan, tertutup beberapa sayap kecil. Polong panjang 6-7 mm. Bungadan buah bisa dijumpai sepanjang tahun. Spesies ini merupakan tumbuhan berbunga tetapi sering salah dikira pohon pinus.
Habitat dan Penyebarannya
Sering dijumpai di habitat berpasir, di daerah pantai atau di dekat pantai yang berbatuan dan sering ditanam di area tanah gu yebar banyak dijumpai di pegunungan tengah Papua. Juga dapat dijumpai di dataran rendah Papua.
Pe nggunaan secara tradisional
Buah dan biji kering direbus diminum airnya untuk mengobati malaria. Diminum 2 X sehari pagi dan sore sampai sembuh.
Informasi kandungan senyawa kimia dan aktivitas farmakologi.
Kandungan senyawa kimia tumbuhan Casuarina papuana : beta-amyrin, 4-hydroxybenzoic acid, betulin, erythrodiol, germanicol, glutinol, glutinol acetate, glutinone, lupenone, lupeol, oleanolic acid, taraxerol, gallicin, campesterol, cholesterol, daucosterol, beta-sitosterol, stigmasterol, (+)-gallocatechin, juglanin, hyperoside, kaempferol and glycosides, miquelianin, nictoflorin, quercitrin, isoquercitrin, reynoutrin, rutin, trifolin, afzelin, (+) catechin, catechol, casuarine, protocatechuic acid, gallic acid, gentisic acid, hydroquinone, syringic acid, vanillic acid, para-coumaric acid, ellagic acid, glycine, leucine, tryptophan, valine, asparagine, glutamine, shikimic acid, tannin. Aktivitas farmakologinya : hipoglisemik, antifungi, molluscasida, sitotoksik, antivirus, menghambat enzim xantin oksidase, sebagai astringent, diuretic, pencahar, and obat kuat / tonik, kulut batang untuk beri-beri, sakit perut, batuk, desentri, sakit kepala, saraf, jerawat, radang tenggorokan, sakit perut, pembengkakan, dan sakit gigi, digunakan juga untuk pendarahan dan diare
Sumber: Buku Tumbuhan Kerarifan Lokal Papua /Papua traditional medicine herbs, 2017
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |