Carabikang adalah salah satu jajanan pasar Indonesia yang cukup familier di masyarakat, Bagi masyarakat Jawa tengah, carabikang itu jajanan pasar yang sangat mudah ditemui. Kue ini memunyai sebutan macam-macam, ada yang menyebutnya kue coro bikang dan ada juga yang menyebutnya coro bikan. Kue cara bikang pada umumnya berwarna merah muda, namun kemudian banyak kreasi-kreasi baru dari coro bikang sehingga ada yang berwarna-warni, seperti contohnya ada yang berwarna putig, hijau dan coklat. Kue ini berukuran kecil berbentuk bulat. Selain kue cara bikang ada lagi kue yang mempunyai kemiripan, seperti bikang ambon atau apem. Yang membedakan kue ini adalah rasa manis yang dominan. untuk masalah bahan, kue ini berasal dari tepung beras, tepung terigu dan gula pasir yang kemudian diolah.
Berikut ini adalah cara membuat kue Carabikang.
Bahan-bahan: 250gr tepung beras 100gr gula pasir garam 200cc santan hangat dari 1/2 butir kelapa 1/2 butir telur, dikocok sumba merah dan hijau
Cara membuat 1. Campur tepung beras, gula dan garam kemudian masukkan sebagian santan hangat sedikit demi sedikit ke dalamnya sampai adonan dalam diuleni 2. Uleni adonan selama 10-15 menit, lalu masukkan sisa santan ke dalamnya. Aduk dan tambahkan telur kocok 3. Pisahkan 2 sendok makan adonan; 1 sendok diberi warna merah dan 1 sendok lainnya diberi warna hijau. 4. Panaskan cetakan kue carabikang di atas api arang sampai cukup panas, kemudian tuangkan adonan sampai 3/4 penuh. Teteskan beberapa tetes adonan berwarna merah dan hijau di atasnya 5. Masaklah kue sampai berlubang-lubang dan matang, kemudian keluarkan dengan sodet kecil sehingga bagian tengahnya merekah
(catatan: cetakan kue tak perlu diolesi dengan minyak dan cetakan tak perlu ditutup waktu memasak carabikang)
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang