Siapa yang suka kuliner? Mungkin bisa dibilang hampir semua orang suka kuliner. Mulai dari makanan dan minuman modern, hingga yang tradisional.
Jika berbicara tentang kuliner, mungkin kata "Bandung" terlintas di pikiran kita semua. Ya, karena Bandung memang terkenal dengan julukan "Kota Kuliner" karena makanan dan minumannya yang khas dan beragam.
Salah satu makanan khas Bandung yang akan saya paparkan di sini adalah rujak cuka. Rujak cuka merupakan makanan khas Bandung yang rasanya manis, asam, dan pedas. Rujak cuka itu sendiri sangatlah bervariasi. Ada yang memakai tauge dan buah, ada juga yang memakai campuran sayuran.
Rujak cuka memang mirip dengan asinan Bogor. Namun tentu saja rujak cuka dan asinan bogor itu berbeda. Rujak cuka memiliki kuah yang lebih sederhana. Perbedaan lainnya adalah tidak adanya proses pengacaran melalui pengasinan dengan garam atau pengasaman dengan cuka. Jadi, buah dan sayuran di rujak cuja memiliki rasa yang lebih original.
Rujak cuka itu sendiri sudah ada sejak dulu. Biasanya dibuat pada saat Lebaran, Idul Adha, dan pesta pernikahan. Rujak cuka ini juga populer di kalangan ibu hamil yang sedang ngidam. Cocok juga dimakan saat panas terik karena rasanya yang menyegarkan.
Sekarang saya akan membagi resep rujak cuka ala ibu saya. Resep ini sederhana jadi bisa diikuti oleh pembaca.
Bahan-bahan : 1. 1/4 buah nanas, kupas bersih, potong-potong.
2.1 buah mangga muda, kupas, iris tipis daging buahnya.
3 buah ubi merah, kupas bersih, iris tipis.
1/4 buah pepaya setengah tua, kupas bersih, iris tipis.
1 buah bengkuang, kupas bersih, iris tipis.
2 buah ketimun, potong dadu kecil.
Tauge 100 gram, cuci bersih.
Bahan untuk kuah :
1000 ml air
10 buah cabai merah, buang bijinya, gerus halus.
3.350g gula pasir.
1 sdt garam halus.
2 sdm cuka makan.
Pelengkap :
Cara Membuat :
Cuci bersih buah-buahan dan tauge dengan air matang dingin, tiriskan.
Untuk kuah : didihkan air, masukkan cabai merah, gula pasir, dan garam. Aduk rata dan masak hingga mendidih dan larut. Lalu angkat, tambahkan cuka makan, aduh rata, biarkan setengah dingin.
Campur buah-buahan dan tauge dengan kuah, aduk rata, diamkan hingga kuah dingin dan bumbu meresap. Sajikan dengan taburan kacang tanah.
Rujak cuka siap dihidangkan.
Referensi :
Untuk perbedaan rujak cuka dan asinan bogor
https://www.dapur.website/2016/12/resep-rujak-cuka-khas-bandung-yang-enak.html
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang