Kata “Mandai” sudah tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi cetak 2016, yaitu panganan yang terbuat dari kulit buah cempedak.
Meski banyak orang yang mencibir terhadap mandai ini (karena belum pernah mencicipi rasanya), dan menganggapnya sebagai makanan yang tak bergizi, namun jika sudah menyantapnya, dua piring nasi saja bisa ludes meski dimakan tanpa ikan atau lauk lainnya.
Adapun cara pembuatan mandai adalah sebagai berikut:
1. Kulit cempedak dikupas bagian kulit luarnya dan dibersihkan.
Jika cempedak itu masih mentah, biasanya direbus dulu beberapa menit agar getahnya hilang dan daging kulitnya menjadi lunak. Kulit cempedak dipotong-potong sesuai keinginan, misalnya 5x5 cm, agar mudah dimasukkan ke dalam sebuah wadah.
2. Kulit cempedak yang sudah dikupas bersih, selanjutnya dipermentasi.
Caranya, kulit cempedak dimasukkan ke dalam toples tertutup rapat dan ditaburi garam secukupnya. Proses permentasi ini berlangsung minimal 3 hari, agar rasa manis dari kulit cempak hilang/berkurang, dan berubah menjadi agak asam. Perpaduan rasa antara asam dan asin inilah yang menggugah selera makan, di samping rasanya yang begitu gurih.
Semakin lama dipermentasi, maka rasanya semakin enak. Kulit cempedak bisa bertahan hingga bertahun-tahun asal disimpan di wadah yang tertutup rapat.
3. Untuk memasaknya, kulit cempedak yang sudah dipermentasi direndam di air dan dibersihkan.
Selanjutnya diracik kecil-kecil, lalu digoreng atau dioseng dengan menambah penyedap rasa seperti vetsin atau yang lainnya hingga kering atau terlihat menguning.
4. Mandai yang sudah selesai digoreng selanjutnya ditaburi bawang merah dan putih serta cabai goreng untuk menambah aroma sedapnya.
5. Terakhir, sediakan nasi, dan siap-siap untuk terus nambah.
Kalau Agan bepergian ke Kabupaten Balangan Kalsel, di sana mandai ini dijual di pinggir-pinggir jalan, yang terpajang dalam toples, terutama pada musim cempedak. Di samping itu, saat ini mandai juga sudah dipasarkan secara online.
Selain sebagai panganan, mandai juga sudah ada yang jadikan sebagai cemilan, berbentuk keripik dan abon.
Sumber : http://www.seputarbanjarmasin.com/2016/09/mandai-kuliner-khas-kalimantan-selatan.html
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.