Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Candi Jawa Timur Malang
Candi Sumberawan
- 13 Juli 2018
Candi Sumberawan terletak di Dukuh Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi ini kurang lebih 6 Km dari Candi Singasari.
 
Untuk menemukan candi ini, pengunjung bisa mengikuti papan penunjuk arah dari perempatan di dekat Candi Singasari ke arah utara. Namun, menjelang lokasi Candi Sumberawan, pengunjung akan sedikit tidak yakin untuk melanjutkan perjalanan menuju lokasi candi tersebut. Karena selain papan penunjuk arah yang begitu kecil juga jalan yang menuju ke sana kurang meyakinkan mengingat jalannya kecil laksana pematang sawah (galengan) di sepanjang sungai kecil yang mengalir deras dan jernih.
 
Akan tetapi, setelah sampai di lokasi, pengunjung akan berdecak kagum akan pemandangan di sekitar Candi Sumberawan. Sederetan pepohonan pinus dengan semilir angin Gunung Arjuna yang diselingi pohon-pohon besar menjulang, menambah eksotisme lokasi tersebut. Seraya menghilangkan capek usai perjalanan, pengunjung bisa menikmati keindahan telaga yang berada di dekat Candi Sumberawan.
 
Konon, telaga yang begitu bening airnya inilah yang menjadi cikal bakal muncul penamaan sebuah perkampungan di sekitar candi. Dulu masyarakat setempat menyebutnya rowoan, banyak sumber air yang membentuk rawa. Keadaan inilah yang memberikan nama Candi Rawan, candi yang terletak di sebuah rawa atau telaga. Dan, akhirnya perkampungan di sana dinamai Sumberawan, yang berasal dari kata sumber dan rawanSumber dalam bahasa Jawa memiliki mata air dan rawan berasal dari kata rowoan.

Candi Sumberawan terbuat dari batu andesit dengan ukuran panjang 6,25 meter, lebar 6,25 meter, dan memiliki ketinggian 5,23 meter. Candi ini dibangun pada ketinggian 650 meter di atas permukaan laut. Candi Sumberawan pertama kali ditemukan pada tahun 1845 oleh orang Belanda dan kemudian berturut-turut dilakukan penelitian pada tahun 1904 dan 1928. Pada tahun 1933 diadakan kunjungan oleh peneliti dari Dinas Purbakala Hindia Belanda dan pada tahun 1937 diadakan pemugaran pada bagian kaki candi, sedangkan sisanya direkonstruksi secara darurat. Candi Sumberawan merupakan satu-satunya stupa yang ditemukan di Jawa Timur. Batur candi berdenah bujur sangkar, tidak memiliki tangga naik dan polos tidak berelief.
 
Candi ini terdiri dari kaki dan badan berbentuk stupa. Pada batur candi yang tinggi terdapat selasar, kaki candi memiliki penampil pada keempat sisinya. Di atas kaki candi berdiri stupa yang terdiri atas lapik bujur sangkar, dan lapik berbentuk segi delapan dengan bantalan padma, sedang bagian atas berbentuk genta (stupa) yang puncaknya telah hilang. Karena ada beberapa kesulitan dalam perencanaan kembali bagian teratas dari tubuh candi, maka terpaksa bagian tersebut tidak dipasang kembali. Diduga pada puncaknya dulu tidak dipasang atau dihias dengan payung atau chattra, karena sisa-sisanya tidak ditemukan sama sekali.
Candi Sumberawan tidak memiliki tangga naik ruangan di dalamnya yang biasa digunakan untuk menyimpan benda suci. Jadi hanya bentuk luarnya saja yang menunjukkan bahwa bangunan tersebut adalah stupa.

Diperkirakan candi ini dahulu memang didirikan sebagai tempat pemujaan. Para ahli purbakala memperkirakan Candi Sumberawan dulunya bernama Kasuranggan, sebuah nama yang terkenal di dalam Kitab Negarakertagama. Tempat tersebut telah dikunjungi Raja Hayam Wuruk pada tahun 1359 Masehi, sewaktu beliau mengadakan perjalanan keliling. Dari bentuk-bentuk yang tertulis pada bagian batur dan dagoda (stupanya) dapat diperkirakan bahwa Candi Sumberawan dibangun sekitar abad 14 hingga 15 Masehi, yaitu pada periode Majapahit. Bentuk stupa pada Candi Sumberawan ini menunjukkan latar belakang keagamaan yang bersifat Buddhistis. *

 

Sumber: kekunaan.blogspot.com

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline