Calung Tarawangsa merupakan jenis musik tradisional yang terdapat di Desa Parung Kecamatan Cigelap dan Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Kesenian ini di gunakan sebagai penghormatan kepada Dewi Sri, juga di pertunjukkan pada acaraacara selamatan Khitanan dan Pernikahan. Pada upacara khusus seperti memotong padi, ampih pare, muruhan dan sebagainya di laksanakan pada slang had atau malam hari. Upacara ini di maksudkan dan mempunyai hikmah "Saeutik mahi loba nyesa" (Sedikit cukup dan banyak harus bersisa). Makna Iainnya yaitu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan bersyukur atas Rahmat dan Karunianya serta Rezeki yang telah di limpahkanNya.
Waditra yang di pergunakan adalah Calung Renteng dan Tarawangsa. Lagu lagu yang di bawakan pada upacara khusus yaitu lagu Ayun, Panimang (menimang dan menghormati Dewi Sri yang bare datang) / Sumping yang di bawakan oleh seorang penyanyi Wanita. Sedangkan isi dari laguIagunya adalah puji-pujian kepada Sanghiyang Sri sebagai Dewi Padi. Lagu-lagu pada upacara umum seperti lagu Pingping Koneng, Sangray Rara Muncang, Balaganjur, Cipinang, Sejak, Manuk Hejo, Mulang dan sebagainya. Berikut ini kutipan dari lagu Manuk Hejo:
- Manuk hejo sisi rawa Ngaliwat urang eureunan Mending ge jadi baraya Duriat urang eureunan
- Ciherang nu di kopian Komo lamun jeung rotina Kasorang dina impian Komo lamun jeunip buktina
Sama halnya dengan Calung Tarawangsa di Cibalong, di Cihanyir terdiri dari Tarawangsa dan Kacapi. Lagulagunya antara lain ; lagu Saur dan Sirnagalih bersurupan Salendro sedangkan lagu Badut bersurupan Pelog yang merupakan lagu-lagu hiburan. Lagu-lagu hiburan ini di nyanyikan setelah lagu-lagu penghormatan. Lagu penghormatan ini di antaranya,
- Pangemat (memanggil Dewi Padi).
- Pangapungan (menggambarkan Dewi Padi sedang terbang).
- Panganginan (menggambarkan Dewi Padi sedang istirahat).
- Panimang (melukiskan Dewi Padi sedang di timang).
- Lalayaran (menggambarkan Dewi Sri sedang bertamasya).
- Pamapag (menggambarkan penjemputan datangnya Dewi Padi).
- Bangbalikan (mengantarkan pulangnya Dewi Sri, kalau di Cigelap sama dengan lagu Mulang) Hal yang cukup menonjol pada pertunjukkan Calung Tarawangsa yaitu perangkat yang pola irama serta tangga nadanya lebih mirip pada musik Thailand.
Lokasi: Desa Parung, Kecamatan Cigelap dan Kecamatan Cibalong
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.