Wak Wak atau cacing laut yang dalam bahasa latinya bernama moduca ini tidak asing lagi bagi warga Pulau Bangka, hewan yang berbadan lembut dan berbau amis ini tidak hanya di konsumsi warga namun juga dijual.
Mencari wak wak / cacing laut ini baru bisa dilakukan ketika air laut sedang surut karena hewan ini hidup di pasir pantai, untuk menangkap wak-wak ini biasanya warga menggunakan seutas rotan untuk dimasukan di dalam tempat persembunyiannya, kalau terasa bergerak itu bertanda wak waknya ada di dalam tempat itu.
Untuk menghilangkan bau amis wak wak ini sebelum di konsumsi atau dijual terlebih dahulu di jemur dalam waktu sekitar setengah hari di bawah sinar matahari yang sangat panas, sebelum di jemur wak wak ini harus dibalik tubuh bagian dalamnya untuk membersihkan kotoran yang ada dalamnya.untuk mengkonsumsinya biasanya cukup di goreng atau di tumis rasanya sangat gurih.
Sumber: http://oleh-oleh-khas-bangka.com/index.php?route=product/product&product_id=86
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dala...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang