Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Sulawesi Utara Manado
Bunga Pepaya Daun Gedi Bumbu Woku Santan
- 1 Februari 2018

Tips menghilangkan rasa pahit pada bunga pepaya

1.     Cara pertama: Rebus bunga pepaya sebelum di olah

2.     Cara kedua: Cuci bunga pepaya. Beri garam dan remas remas selama beberapa menit. Kemudian diamkan selama 5 menit, dan terakhir bilas dengan air bersih. Tiriskan. Bunga pepaya siap diolah.

Jika susah mendapatkan daun gedi, gak ada masalah jika menggantikannya dengan daun lain. Sebut saja daun melinjo, daun ubi dan daun pepaya.

 

Khusus untuk daun ubi dan daun pepaya, saya sarankan untuk merebusnya terlebih dahulu karena kedua daun itu sifatnya keras. Selain itu juga, jika daun pepaya direbus lebih dahulu maka akan dapat mengurangi rasa pahitnya

 

Bahan:

  1. 1/2 liter bunga pepaya (Saya pakai satuan liter karena di Manado bunga pepaya biasanya dijual per liter)
  2. 10 lembar daun gedi. Potong ukuran sekitar 1 ½ cm
  3. Note: untuk menghilangkan lendir pada daun gedi, cuci daun gedi dan tiriskan dengan menggantungnya dalam posisi terbalik).
  4. Jika akan memakai daun pepaya, pakai 2 lembar daun pepaya yang besar. Jika akan memakai daun
  5. ubi pakai 10 lembar saja 2 gelas santan. Saya biasanya pakai 1/3 kelapa. Tapi selanjutnya tergantung selera. Bisa juga pakai santan instan. Pisahkan kepala santannya.
  6. Garam
  7. Penyedap (jika suka)
  8. Minyak untuk menumis

 

Bumbu halus

  1. 4 butir bawang merah
  2. Cabe hijau menurut selera. Saya biasanya pakai segenggam. Namun, jangan ikut takaran saya ya.
  3. Saya orang Manado sangat kuat makan pedas. Jika cabe hijau tidak ada, bisa juga pakai cabe keriting
  4. dan/atau cabe rawit
  5. ¾ sdm jahe yang sudah dihaluskan

 

Bumbu lainnya:

  1. 1 ½ genggam daun kemangi yang sudah dipetik dari tangkainya
  2. 6 lembar daun jeruk. Bisa dibiarkan utuh, bisa juga disobek sobek
  3. 1 lembar daun kunyit
  4. 1 sereh dimemarkan
  5. Seruas daun pandan
  6. 1 ujung daun bawang. Potong bulat bulat.

 

Cara Membuat:

  1. Siapkan bunga pepaya. Sesuaikan menurut selera apakah akan direbus dulu atau tidak
  2. Siapkan daun gedi/dan ubi/daun melinjo/daun pepaya
  3. Tumis bumbu halus: bawang merah, cabe dan jahe.
  4. Tumis hingga berbau harum
  5. Masukkan berturut turut: daun bawang, daun jeruk dan sereh. Tumis hingga harum kemudian masukkan
  6. kemangi.
  7. Aduk aduk sebentar hingga kemangi separuh layu.
  8. Masukkan bunga pepaya. Jika bunga pepaya tidak direbus terlebih dahulu, aduk aduk bunga pepaya
  9. hingga empuk, kemudian masukkan daun gedi/daun ubi/daun melinjo dan daun pepaya.
  10. Jika sudah empuk, masukkan santan yang bukan kepala santannya. Aduk sebentar kemudian
  11. masukkan kepala santan. Begitu kepala santannya masuk, segera aduk cepat dan matikan kompor. Hati
  12. hati agar santan tidak pecah.
  13. Angkat dan siap disajikan.

 

 

 

Sumber:

https://aneka-resep-masakan-online.blogspot.co.id/2017/06/resep-bunga-pepaya-daun-gedi-bumbu-woku.html

 

Bisa dibeli di:

Warung Tinutuan Tante Suli / Ny Ngantung Rompis
Jalan Wakeke, Manado, Sulawesi Utara

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU