Bubur mengguh ini merupakan bubur khas dari daerah Bali Utara (Teja Kula, Buleleng) , menurut orang sana bubur ini sering disajikan saat upacara-upacara adat, masakan Buleleng memang beranekaragam dan punya cita rasa yang khusus sehingga banyak diburu dan dijual di daerah lain terutama di kota seperti Denpasar, kembali ke bubur mengguh, bubur ini di buat dari beras dan santan kemudian di sajikan bersama ayamsitsit (suwir) yang telah dibumbui, lalu disiram kuah ayam yang kental plus di tambah urap sayur yang disajikan terpisah, rasanya benar-benar komplit , gurih, agak pedas ditambah krenyes-kreyes dari sayur urapnya.
Bahan:
300 g beras, cuci bersih
2 potong paha ayam, cuci bersih
2 liter air
10 lonjor kacang panjang, potong 2 cm, rebus hingga matang, tiriskan
100 g serundeng ayam
100 g kacang tanah, goreng
2 lembar daun salam
2 cm lengkuas, memarkan
minyak untuk menumis
Bumbu halus:
4 butir bawang merah
2 siung bawang putih
2 buah cabai merah keriting
2 sdt kunyit bubuk
3 buah kemiri
1 sdt ketumbar
1 sdm garam
1/4 sdt merica bubuk
Cara membuat:
1. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, daun salam, dan lengkuas hingga harum.
2. Masukkan paha ayam, aduk-aduk hingga berubah warna.
3. Tuang air, masak hingga ayam empuk.
4. Angkat paha ayam, suwir-suwir, sisihkan.
5. Masukkan beras ke dalam air rebusan ayam, masak hingga menjadi bubur, angkat.
6. Penyajian: Masukkan bubur ke dalam mangkuk saji, beri kacang panjang dan suwiran ayam. Taburi dengan serundeng ayam dan kacang tanah goreng. Sajikan hangat.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang