Bubur manggul merupakan bubur tradisional yang berasal dari Madura. Dulu di daerah Ampel, Surabaya, masih banyak ibu-ibu asal Madura yang menjajakan bubur ini tapi sekarang sudah jarang sekali, hanya di Madura bubur ini masih mudah ditemui. Konon katanya disebut manggul karena dahulu cara menjualnya dengan cara dipanggul.
Manggul merupakan adonan mirip bubur sum-sum, dengan campuran beberapa bumbu. Irisan lontong disiram dengan kuah kental berwarna jingga (oranye) yang sangat mirip dengan saus bumbu sate padang. Lontongnya bisa diganti bubur beras kalau diingini. Biasanya bubur ini juga disajikan dengan sambal goreng udang. Serundeng yang digunakan berbeda dengan serundeng yang biasanya manis. Serundeng yang digunakan untuk bubur manggul lebih gurih dan harum jeruknya terasa. Bubur manggul mempunyai cita rasa unik. Perpaduan rasa pedas dari sambel goreng udang dan ditambah dengan rasa gurih dari taburan serundeng.
Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk menikmati kudapan asal pulau garam ini, harga perporsinya cukup murah, mulai dari Rp.6000 hingga Rp.8000 saja.
Berikut resep dari Bubur Manggul :
BUBUR SUMSUM
Bahan :
125 gr tepung beras
1200 ml santan dari 1 butir kelapa
2 daun pandan, simpulkan
1/2 sdt garam
Cara Membuat :
- Campur tepung beras, garam dan 1/2 bagian santan. Aduk hingga rata.
- Rebus sisa santan bersama daun pandan sambil diaduk hingga mendidih.
- Kecilkan api dan masukkan larutan tepung beras. Aduk dengan sendok kayu hingga rata.
- Masak bubur hingga meletup-letup, angkat dari api dan sisihkan.
SAMBEL GORENG UDANG
Bahan :
250 gr udang kupas
2 sdm minyak goreng untuk menumis
2 lembar daun salam
1 cm lengkuas
400 ml santan dari 1/4 butir kelapa
3 sdt gula merah
2 sdt air asam jawa
garam dan gula pasir secukupnya
Bumbu Halus :
3 cabe merah
3 cabe rawit
2 siung bawang putih
2 butir kemiri sangrai
1 ruas lengkuas, cincang
Bumbu Iris :
5 butir bawang merah, iris agak tebal
3 siung bawang putih, iris tipis
1 cabe merah, iris halus
Cara Membuat :
- Panaskan minyak, tumis bumbu iris hingga layu. Tambahkan bumbu halus, tumis hingga harum.
- Masukkan udang, daun salam dan lengkuas. Masak hingga udang berubah warna.
- Tuang santan sedikit demi sedikit, bumbui dengan gula merah, gula pasir, garam dan air asam jawa.
- Masak hingga santan menyusut, bumbu meresap dan matang.
- Angkat dan sisihkan.
SERUNDENG KUNING
Bahan :
200 gr kelapa 1/2 tua parut memanjang
2 siung bawang putih, tumis hingga 1/2 matang
1/2 sdt garam
1 cm kunyit
2 lembar daun jeruk, buang tulangnya dan iris halus
Cara Membuat :
- Jemur kelapa parut hingga agak kering.
- Haluskan bawang putih, garam, kunyit dan daun jeruk.
- Campurkan kelapa parut dengan bumbu halus kemudian sangrai dengan api kecil hingga matang.
- Dinginkan dan simpan di dalam wadah kedap udara.
Penyelesaian Bubur Manggul :
- Siapkan mangkok, isi dengan bubur sumsum secukupnya.
- Beri sambal goreng udang dan taburi dengan serundeng.
- Beri tambahan daun kemangi bila suka
Sumber:
http://www.kektape.com/2016/09/22/gurihnya-bubur-manggul-khas-madura-bikin-kamu-ketagihan/
http://catatan-nina.blogspot.co.id/2013/02/bubur-manggul-madura-idfb-9.html
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja