Bubur lambok adalah makanan khas Lingga di Kabupaten Lingga, karena Kabupaten Lingga merupakan penghasil sagu di Kepri (Kepulauan Riau) sejak semasa Kesultanan Riau Lingga Johor Pahang, yang selanjutnya dikembangkan oleh Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah II (1857-1883), Sultan Lingga Riau. Bubur lambok terbuat dari bahan sagu yang di-lenggang serta digongseng hingga menjadi sagu lenggang. Disiapkan juga sayur rampai, yakni aneka dari jenis-jenis sayur-sayuran, seperti: daun cekor, selasih, kangkung, daun kunyit, daun kacang, daun paku, dan sebagainya. Biasanya aneka campuran jenis sayurmayur itu bahkan ada yang sampai 44 jenis sayur-mayur. Lalu disiapkan juga bumbu (perencah) udang, cumi-cumi (nos), ikan teri/bilis, dan lain-lain.

Biasanya bubur lambok disajikan diwaktu siang, boleh juga diwaktu malam; namun yang terpenting sajiannya harus panas dan membuka selera ketika sakit demam, serta mengeluarkan keringat, Bubur lambok sudah terkenal di kalangan masyarakat dan menjadi makanan yang digemari di Kabupaten Lingga. Bubur lambok ini juga disajikan ketika menerima tamu dari luar daerah dan negeri yang datang ke Kabupaten Lingga. Dengan menghidangkan bubur lambok dan bubur itu dimakan oleh tamu, maka tuan rumah merasa mendapat kehormatan dari tamunya. Bubur lambok dikenal memiliki rasa yang lezat, oleh karena itu menyajikan bubur lambok kepada tamu merupakan kebanggan tersendiri. Adapun Bahan-bahan membuat bubur lambok, seperti: sagu lenggang, sayurmayur (sayur rampai), bumbu-bumbu, air, minyak makan, bumbu-bumbu yang dihaluskan, garam dan penyedap rasa secukupnya, dan lain-lain. Cara membuatnya:

• Panaskan air kedalam panci hingga mendidih.
• Masukkan bumbu-bumbu, udang dan lain-lain, garam, penyedap

• rasa, merica dan lain-lain.
• Jika aroma di dalam panci sudah tercium, masukkan sayur-mayur (rampai), sagu lenggang (hingga sedikit mengembang). Seterusnya,tumis bawang yang diiris halus kemudian masukkan ke dalam buburtadi. Bubur siap dihidangkan.

Bagi sebagian besar masyarakat di Kabupaten Lingga, bubur lambok dianggap bukan saja sebagai makanan khas yang nikmat untuk dikonsumsi, tetapi lebih kepada obat-obatan yang alami, seperti obat rebus. Ditinjau dari maknanya, bubur lambok mempunyai makna keselarasan, saling melengkapi, dan sebagai obat penawar.