Bubur Cerancam atau Bubur Ase adalah bubur khas betawi yang sudah hampir punah. Jaman dulu, bubur ini selalu ada pada saat bulan sebelum bulan puasa. Pada bulan ini, sesama tetangga saling bertukar makanan dan salah satunya bubur ase ini. Bubur Cerancam atau Bubur Ase ini seperti bubur nasi biasanya, yang membedakannya itu tambahan masakan untuk campuran pada bubur ini yaitu ada semur tahu, asinan taoge, goreng teri, sambel kacang, dan juga kerupuk.
Bahan dan Cara Membuat Bubur Nasi:
Beras 250 gram
Air 500 ml
Kaldu block (rasa ayam atau sapi) 1 buah
Garam secukupnya
Pertama-tama didihkan air hingga mendidih, lalu masukkan beras ke dalam air yang masih mendidih tadi, jangan lupa masukkan kaldu block dan garam kemudian aduk hingga beras tadi menjadi bubur. Jangan lupa pada saat membuat, bubur selalu diaduk supaya tidak gosong bagian bawahnya dan api sedang. Jika bubur masih belum kental bisa ditambahkan air lagi, hingga bubur tidak terlalu kental dan juga tidak terlalu encer.
Bahan dan Cara Membuat Asinan Taoge:
Taoge segar 100 gr
Wortel segar potong-potong kecil 1 buah
Kucai secukupnya dan iris kecil-kecil
Cuka 1 sendok makan
Air secukupnya
Garam
Cabe merah
Campurkan taoge, wortel dan kucai ke dalam satu mangkok, lalu haluskan cabe merah, beri sedikit air serta garam pada saat menghaluskan cabe merah, setelah halus campurkan ke dalam sayuran dalam mangkok tersebut, campur cuka dan sedikit air. Bila cuka terlalu asam bisa ditambah lagi dengan air. Air fungsinya hanya sebagai pengurang rasa asam sesuai selera.
Bahan dan Cara Membuat Semur Tahu:
Tahu segar
Bawang putih 6 siung
bawang merah 4 siung
Garam
Merica bubuk
Ketumbar bubuk
Kecap manis
Saus jamur (kalau tidak ada bisa diganti dengan penyedap rasa)
Minyak goreng untuk menumis
Air
Pertama, tahu dipotong kotak-kotak kecil sesuai selera, lalu haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, garam dan minyak goreng sedikit (Bumbu Putih). Setelah itu panaskan minyak untuk menumis di atas wajan, lalu masukkan bumbu yang telah dihaluskan hingga wangi, setelah itu masukkan potongan tahu dan beri kecap manis, garam dan saus jamur, lalu aduk-aduk. Setelah itu beri air sedikit agar bumbu menyerap, kecilkan api biarkan bumbu meresap ke dalam tahu.
Bahan dan Cara Membuat Oseng Teri & Ayam Goreng Suwir:
Teri kecil-kecil
Bawang goreng
Ayam filet dada
Bumbu putih
Kunyit bubuk
Air
Garam
Rebus ayam dengan bumbu putih, kunyit bubuk, air, garam hingga matang, lalu goreng setelah itu, suwir-suwir, oseng dengan minyak sedikit teri hingga kering, lalu setelah kering campur dengan bawang goreng.
Bahan dan Cara Membuat Sambel Kacang:
Kacang tanah atau kacang mede di oseng terlebih dahulu
Cabe merah 2 buah dan cabe rawit 2 buah
Gula merah disisir
Garam
Air
Cuka
Haluskan semua bahan (kacang tanah, atau kacang mede dioseng terlebih dahulu) sampai tekstur sambal agak sedikit kental tidak terlalu cair. Lalu tambahkan sedikit cuka.
Cara penyajiannya bubur nasi ditambah semur tahu, asinan taoge, oseng teri, ayam goreng suwir, sambal kacang dan kerupuk atau emping.
Sumber:
https://shaniegumilang.wordpress.com/2015/04/15/resep-bubur-cerancam-bubur-betawi-atau-bubur-ase-yang-sudah-hampir-punah/
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja