Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Alat Penangkap Ikan Kepulauan Riau Bintan
Bubu
- 7 April 2014
Bubu adalah salah satu alat menangkap ikan tradisional. Alat tersebut tetlah dikenal sejak lama oleh masyarakat sekitar, namun sejak kapan alat ini digunakan dan siapa yang menemukan pertama kali alat ini tidak diketahui dengan pasti. Menurut mereka alat ini telah dikenal sejak lama dan telah digunakan secara turun temurun dari kakek nenek mereka sejak masa lalu. Peralatan ini tergolong sangat sederhana, namun cukup ampuh dan sangat efektif jika digunakan untuk menangkap ikan dan sejenisnya.
 
Alat tradisional menangkap ikan tersebut sangat aman digunakan serta sangat aman terhadap lingkungan, tidak merusak lingkungan saat digunakan. Kearifan lokal masyarakat dalam menangkap ikan tersebut merupakan salah satu cara masyarakat setempat menjaga kelestarian lingkungan dan habitatnya, sebab dengan menggunakan alat ini keberadaan ikan dan lingkungan tetap terjaga tidak habis diambil. Dalam kaitannya dengan pemeliharaan lingkungan terutama menjaga habitat kehidupan laut, maka alat tradisional bubu ini sangat baik untuk digunakan.
 
Peralatan ini juga sangat murah tidak memerlukan modal yang banyak untuk membuat alat ini, namun untuk membuatnya tidak dapat dilakukan sembarangan tetapi harus mengetahui proses pembuatannya serta bahan-bahan yang diperlukan agar hasil pembuatan bubu tersebut dapat bertahan lama dan tidak cepat rusak. Umumnya nelayan di Bintan memiliki beberapa ‘Bubu’, idealnya setiap nelayan memiliki 10-15 ‘Bubu’. Hasilnya? Jangan ditanya, keuntungan hasil dari alat tangkap ini cukup luar biasa. Jika nelayan dapat menangkap ikan dalam jumlah yang banyak, mereka dapat menjual tangkapan ikan hingga mencapai 40kg atau dapat bernilai hingga jutaan rupiah. Alat tangkap tradisional ini masih menjadi andalan para nelayan dalam mencari ikan merah, ikan kuning, kerapu dan ikan jebung termasuk kepiting totol ataupun kerang (keong) dan lobster.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU