Bila selama ini kita mengenal botok udang, botok jamur, botok teri dan lain-lain, maka di Banyuwangi terdapat satu kuliner ekstrem yang mungkin membuat kita bergidik ngeri, yaitu Botok Tawon. Bagi orang yang pertama kali mencoba, mencicipi makanan ini untuk pertama kalinya pasti terasa jijik. Namun jika sudah pernah mencicipinya, makanan ini mampu membuat lidah ketagihan untuk terus mencicipinya. Pengen merasakan kuliner ekstrem ini, boleh cek resep di bawah ini.
RESEP BOTOK TAWON
Bahan Utama: Satu buah sarang tawon yang memiliki larva atau tolo secukupnya
Bumbu Halus: Bawang merah secukupnya Bawang putih secukupnya Cabai hijau secukupnya Cabai merah secukupnya Tomat secukupnya Garam secukupnya Gula pasir secukupnya
Cara Membuat: 1. Pertama-tama, siapkan semua bahan yang Anda perlukan untuk membuat botok tawon khas Banyuwangi 2. Kemudian Anda harus menghaluskan bumbu halus dan mengaduknya agar tercampur rata. Proses ini bisa dilakukan dengan cara memblendernya. Akan tetapi, menyajikan hidangan tradisional lebih cocok kalau bumbunya diuleg 3. Ambil sarang lebah yang berupa larva dan telur. Campur menjadi satu kemudian Anda bisa merebusnya 4. Setelah matang, angkat dan diamkan selama beberapa saat hingga dingin. Baru setelah itu goreng dengan minyak panas sampai kering dan matang 5. Berikutnya matikan kompor dan campur sarang lebah tersebut bersama bumbu halus tadi di wajannya. 6. Nyalakan kembali kompor Anda lalu goreng campuran sarang lebah dengan bumbu selama beberapa saat. 7. Angkat dan siapkan di sebuah wadah untuk kemudian dibungkus ke dalam plastik kecil atau yang berukuran sedang 8. Selanjutnya, bungkus kembali botok tawon yang ada di plastik dengan daun pisang. Rebus bungkusan tersebut sampai matang. Angkat 9. Sajikan botok tawon di piring saji dalam keadaan bungkus daun pisangnya terbuka.
Sumber: http://www.masakandapurku.com/2015/10/resep-membuat-botok-tawon-khas.html?m=1
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja