Botok mlandingan adalah salah suatu jenis lauk sederhana yang dibuat dengan cara mengukus beragam bahan seperti layaknya membuat pepes. Beberapa perbedaan diantara keduanya terletak pada bahan, bumbu serta cara pengemasan. Botok mlandingan adalah makanan lezat murah meriah yang terbuat dari parutan kelapa dan biji mlandingan yang diberi bumbu beragam rempah khas nusantara seperti bawang merah, laos, cabai, gula merah dan garam secukupnya. Sebagai penambah aroma umumnya membuat botok akan diberi tambahan bumbu berupa potongan tempe semangit atau tempe yang hampir membusuk ataupun teri atau keduanya.
Cara memasaknya sungguh mudah. Setelah semua bahan dicuci bersih, parutan kelapa dicampurkan dengan semua bahan lainnya, termasuk butiran mlandingan. Botok mlandingan umumnya dibungkus dengan menggunakan daun pisang. Jika ingin membuatnya sendiri di rumah, jangan lupa untuk melayukan dulu daun pisang yang akan digunakan untuk membungkus botok. Hal ini dimaksudkan agar daun tidak sobek saat digunakan untuk membungkus botok. Dengan demikian rasa botok tetap enak karena tidak akan ada sari bumbu yang hilang saat dilakukan proses pengukusan akibat daun yang sobek.
Setelah semua bahan bercampur rata, ambil sekitar tiga sendok makan adonan lalu bungkus dengan daun pisang dan kunci dengan sematan lidi kecil. Selanjutnya Anda hanya perlu mengukusnya sekitar 40 menit atau tunggu hingga masak. Botok mlandingan sangat enak jika dinikmati selagi masih hangat. Bahkan nasi hangat berlauk botok mlandingan saja dapat menjadi alternatif makan yang enak dan murah sepanjang hari. Namun demikian, botok juga enak disantap ketika telah dingin. Rasa dan aroma harumnya tetap sama. Disantap selagi hangat atau ketika sudah dingin itu juga kembali ke selera masing-masing.
Rasa botok begitu lezat, gurih, manis dengan sedikit rasa pedas berpadu apik dengan butiran biji mlandingan. Lebih enak jika terdapat teri di dalamnya, tapi semuanya kembali lagi soal selera. Menu lawas ini umumnya dijual di beberapa spot penjualan lauk yang banyak terdapat di Jogja. Namun jika Anda berkesempatan berkunjung di Bantul, botok mlandingan biasa dijual oleh banyak penjaja bubur beras yang berjualan di sepanjang Jalan Bantul. Penjual bubur ini mulai membuka lapak di pagi hari. Di Bantul botok mlandingan dijual seharga seribu rupiah saja setiap bungkusnya.
sumber: http://yogyakarta.panduanwisata.id/pusat-oleh-oleh/botok-mlandingan-lauk-sederhana-khas-jawa/
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja