Borondong merupakan makanan tradisional khas sunda yang terbuat dari perpaduan antara ketan yang di sangrai.
Di Garut Jawa Barat ada salah satu tempat yang membuat dan memproduksi makanan ini.Tempat teresebut adalah Kampung Astanagirang.
Jika kita melihat miniatur yang terbuat dari bahan kayu,tanah liat atau dari bahan lainnya yang biasa digunakan untuk membuat miniatur tentunya sudah biasa.Namun pernakah sobat melihat atau membuat miniatur yang semua bahanya utamanya dari borondong.
Borondong itu sendiri dibuat atau dihasilkan dari hasil penyangrayan (pemanggangan red) biji padi ketan yang belumnya telah mengalami beberapa proses pengeringan dan pengayakan sehingga menghasilkan bentuk yang menyerupai pop korn jagung. Bentuk bentuk kecil yang berwarna putih itulah yang kemudian di buat dan di bentuk menjadi beberapa miniatur seperti miniatur Mesjid, Perahu, Kabah, bahkan sampai Miniatur burung Garuda juga bisa di buat dari Borondong ketan ini.
Kampung Astanagirang yang menjadi tempat pembuatan dari miniatur-miniatur tersebut. di Astanagirang hanya ada beberapa orang saja yang dapat membuat miniatur-miniatur dari borondong dengan bentuk-bentuk yang telah disebutkan tadi. Selain miniatur-miniatur diatas di Kampung Astanagirang juga ada beberapa yang membuat makanan tradisioanal dari borondong seperti Wajit Borondong atau JITNONG, Borondong Tetel Mangkok atau BOTEKOK, dan Ladu yang dibuat dari Borondong yang ditumbuk. Selain itu ada juga borondong hias lainnya dan rasa dari semua olahan Borondong ini manis sama seperti halnya Borondong Majalaya. Borondong Hias Astanagirang, bentuk kue tar
Keahlian membuat makanan tradisional dari Borondong yang dimiliki setiap pengrajin ini diperoleh secara turun temurun dari para orang tuanya terdahulu dan sudah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu. Belum banyak orang yang tahu tentang ini. Makanan tradisional yang dibuat beberapa varian termasuk miniatur-miniatur ini hanya terkenal dari mulut kemulut pembeli saja.
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dal...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang