Memang Kalimantan atau yang sering disebut Borneo merupakan pulau terbesar di wilayah Indonesia, Kalimantan merupakan pulau yang dimiliki oleh tiga Negara (Indonesia, Brunai dan Malaysia) dimana banyak hal yang masih tersembunyi di dalamnya. Kalimantan memiliki banyak suku bangsa, adat-istiadat, dan memiliki berbagai produk budaya yang diantaranya seni tari, seni musik, seni rupa dan bahasa daerah.
Memang Kalimantan tidak perlu lagi ditafsirkan dengan bahasa apapun, yang lebih penting adalah Eksotisme Yang Menginspirasi
senyatanya Kalimantan sudah hadir jauh-juauh sebelum masyarakat modern ada, Kalimantan merupakan instalasi seni nya Indonesia yang mana di dalamnya bersinar intan, berlian dan tambang-tambang lainnya, hutan-hutan yang masih lumayan baik dan terpelihara oleh masyarakat adat. Kondisi tersebut merupakan bentuk susunan artistik yang alami, ditambah dengan kegiatan upacara-upacara adat yang mengagungkan akan kebesaran Tuhan Sang Pencipta. Alam, budaya dan sistem religi yang ada di Kalimantan pada akhirnya mampu mewujudkan suatu fenomena yang eksotik.
Â
Aruh Balian - Balian
Â
Aruh merupakan prosesi adat Dayak Meratus, yang dilakukan setahun sekali untuk meminta keselamatan, keberkahan dan kesejahteraan, secara progresif Aruh dibagi menjadi tiga tahapan yang waktunya dilakukan secara berurutan yaitu :
Â
Adalah upacara adat waktu sawah mulai berbungan dan berbuah agar terhindar dari berbagai macam bala dan hama wereng.
Â
Adalah upacara adat lanjutan dari tolak bala, pada saat panen awal atau disebut juga sebagai Aruh Mahanyari Hujung Tahun.
Â
Adalah upacara adat penutup, dan sering disebut oleh sebagian masyarakat Dayak Meratus sebagai Aruh Ganal, dimana semua hasil pertanian sudah tersimpan dilumbung. Agar pada panen berikutnya lebih banyak hasil yang didapat serta dijauhkan dari hama perusak tanaman. Saat berlangsung, beberapa Balian turut meramaikan Aruh Ganal. Balian merupakan kumpulan beberapa warga Dayak Meratus yang mengetahui seluk beluk upacara serta pengetahuan tentang adat istiadat. Mereka dapat mengucapkan mantra yang sangat panjang. Biasanya Balian tersebut berguru pada Balian Tuha dan belampah (semacam semedi terhadap berbagai roh halus untuk mendapatkan kesaktian tertentu)
Â
Â
Oleh : Koeshondo W. Widjojo (penggiat bilik pendidikan pedalaman Kalimantan)
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja