Bobengka merupakan salah satu jajanan asal Manado, Sulawesi Utara. Penganan ini terbuat dari campuran tepung terigu, gula merah, kelapa parut dan cincangan kenari. Rasanya yang manis dan gurih dapat membuat ketagihan.
Bahan:
Cara Membuat:
1. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat bobengka sesuai dengan takaran yang ada
2. Lalu rebus gula merah bersama santan dan garam sembari diaduk hingga larut. Kalau sudah, matikan kompor dan saring. Sisihkan dulu
3. Dalam wadah, campurkan tepung terigu, ragi instant dan gula pasir. Kemudian masukkan juga telur yang sudah dikocok lepas
4. Aduk-aduk sampai rata dan uleni sembari dituangi campuran santan tadi sedikit demi sedikit hingga adonan lembut
5. Biarkan adonan mengembang selama setengah jam. Selanjutnya, masukkan parutan kelapa dan kenari ke dalamnya. Aduk merata
6. Siapkan loyang dengan ukuran 16x16x7 cm lalu olesi dengan margarin dan alasi kertas roti. Tuangkan adonan di atasnya kemudian diamkan selama 45 menit hingga mengembang
7. Sesudah itu, oven dengan suhu 180 derajat Celcius selama 50 menit.
8. Angkat lalu sajikan Bobengka dengan memotongnya sesuai selera.
Sumber: http://www.masakandapurku.com/2015/12/resep-membuat-bobengka-khas-sulawesi.html?m=1
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang