Saat digelar ritual Gole Mati di rumah adat Korke di Desa Lewokluok, semua suku terlihat membawa Beloma masing–masing untuk diletakan diatas pelataran Korke. Beloma ini yang nantinya dimakan oleh para tetua adat dan kepala suku dari 18 suku yang ada di komunitas adat Demon Pagong.
Beloma adalah makanan lokal masyarakat Flores Timur yang jarang sekali dijumpai kecuali saat–saat pagelaran ritual adat maupun saat pesta syukuran. Itu pun hanya dijumpai di pelosok desa saja sementara di kota Larantuka jarang sekali makanan ini disajikan. Pembuatannya yang lama dan membutuhkan bambu, jadi penyebab makanan ini jarang disajikan.
Beloma dibuat dari otak dan sedikit hati babi yang dicampur lemak, jantung, lidah, usus yang diiris kecil – kecil dan dimasukan ke dalam bambu. Di dalam bambu tersebut juga dimasukan darah babi bekas penyembelihan pagi tadi yang terlihat mulai menggumpal. Untuk menjaga agar uap panas dari bambu yang dibakar tidak keluar, bagian atas bambu disumbat memakai daun pisang atau daun pepaya. Untuk membakarnya biasanya butuh waktu sekitar 2 jam. Bila bambu sudah berwana kehitaman dan aromanya mulai keluar dari tutupan bambu maka bisa dipastikan sudah matang.
Bambu yang dipergunakan biasanya bambu yang masih muda. Pemakaian bambu muda ini selain isinya lebih cepat matang, aroma bambunya pun lebih bagus jika sudah matang. Tetapi sebelum memasukan daging ke dalam bambu harus dipastikan terlebih dahulu bambu yang dipakai bagian dalamnya harus bersih.
Sebelum membakar terlebih dahulu disiapkan kayu bakar untuk menghasilkan bara. Biasanya batang kayu yang keras seperti kayu lokal semacam Kukung, Kesambi yang sering dipakai. Tapi terkadang bisa juga kayu Asam dan kayu keras lainnya. Kayu yang bagus menghasilkan bara api yang lebih bagus dan tahan lama.Biasanya bambu dibakar paling lama dua jam dengan cara bambu berisi campuran daging dan darah tersebut disandarkan pada batu atau kayu. Bisa juga memakai batang pisang tetapi lebih mudah dan gampang memakai batu.
Setelah masak Beloma tersebut dihantar ke Korke dan dibagikan ke kepala suku dan tetua adat yang membuat ritual adat di Korke
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.