Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Sulawesi Utara Manado
Bebek Bumbu Kawok
- 5 Februari 2018

Bebek Bumbu Kawok. Sesungguhnya kawok itu adalah binatang hutan atau lebih jelas adalah “tikus hutan”. Binatang hutan yang secara fisik memang mirip sekali dengan tikus rumah. Tapi ini BUKAN TIKUS RUMAH ataupun tikus sawah, Kawok hidup di hutan. Di pohon pohon besar. Makannya buah buahan. Bentuk kuku kaki melengkung, lebih panjang dan lebih kokoh dibanding tikus rumah atau tikus sawah. Karena bentuk kuku kakinya yang seperti itu membuat hewan ini sulit untuk berjalan di tanah. Perbedaan fisik lainnya yang sangat kasat mata dibanding tikus rumah, adalah warna ekornya. Dimana tikus hutan ekornya berwarna putih dengan struktur yang lebih liat dari tikus rumah.

Sebetulnya banyak lagi perbedaannya, hanya saja yang ini memang sangat menyolok. Mengolah hewan kawok ini memerlukan racikan bumbu khas, walaupun tidak mesti sama pada setiap daerah di Tanah Minahasa (Minahasa adalah etnisnya orang Manado). Sebagaimana diketahui etnis Minahasa juga memiliki beberapa sub etnis yang memiliki kebiasaan, adat dan selera yang belum tentu sama dengan sub etnis lainnya, walaupun perbedaan hanya sedikit karena sebagian besar berbudaya sama.

Resep ini adalah resep ala sub etnis Tountemboan. Ini adalah bumbu memasak kawok, tapi beberapa waktu terakhir ini, bumbu kawok sudah marak diaplikasikan dalam memasak bebek.

Bahan:

  1. 1 ekor bebek dewasa
  2. 1 jeruk nipis ambil airnya
  3. 2 ½ genggam cabe rawit hijau (disarankan cabe hijau), takaran cabe disesuaikan dengan selera ya. Ini selera orang Minahasa yang memang doyang pedas. Jika tidak kuat pedas, sesuaikan jumlah cabe menurut selera
  4. 1 sdm munjung jahe yang sudah dihaluskan
  5. 2 sdm (agak munjung) bawang merah yang sudah dihaluskan
  6. 1 sdm rata kunyit yang sudah dihaluskan
  7. 2 sereh – haluskan
  8. 10 lembar daun jeruk purut dibiarkan utuh.
  9. ½ lembar daun pandan besar,potong jadi 4 bagian
  10. 2 genggam kemangi yang sudah dipetik dari daunnya
  11. Minyak goreng
  12. Garam
  13. Penyedap (jika suka)

 

Cara Membuat:

  1. Potong bebek menjadi 4 bagian.
  2. Panggang sebentar agar bebeknya tidak basah. Asal kering aja tidak perlu sampai matang. (sekitar 30 % matang)
  3. Potong potong bebek menjadi bagian yang lebih kecil.
  4. Lumuri dengan air jeruk nipis dan garam. Diamkan selama 15 menit
  5. Goreng bebek. Angkat, tiriskan dan sisihkan
  6. Panaskan minyak tumis bawang merah, cabe, jahe, kunyit hingga berbau harum
  7. Masukkan sereh aduk beberapa detik, masukkan daun jeruk, aduk sebentar
  8. Masukkan kemangi, aduk hingga kemangi layu.
  9. Masukkan bebek aduk aduk sebentar hingga bumbu meresap
  10. Beri sedikit air dan masak hingga matang dan bebek menjadi empuk
  11. Angkat dan siap untuk dihidangkan.

 

Sumber:

https://aneka-resep-masakan-online.blogspot.co.id/2016/08/resep-bebek-bumbu-kawok-khas-manado.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Vila Van Resink
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Vila Van Resink adalah bangunan cagar budaya berbentuk vila yang terletak di Jalan Siaga, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilik awal vila ini adalah Gertrudes Johannes "Han" Resink, seorang anggota Stuw-groep , sebuah organisasi aktif pada Perang Dunia II yang memperjuangkan kemerdekaan dan pembentukan negara demokratis Hindia Belanda. Bangunan tersebut dibangun pada masa pemerintah Hindia Belanda sebagai bagian dari station hill (tempat tetirah pada musim panas yang berada di pegunungan) untuk boschwezen dienst (pejabat kehutanan Belanda). Pada era Hamengkubuwana VII, kepengelolaan Kaliurang (dalam hal ini termasuk bangunan-bangunan yang berada di wilayah tersebut) diserahkan kepada saudaranya yang bernama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi. Tanah tersebut lantas dimanfaatkan untuk perkebunan nila, tetapi kegiatan itu terhenti kemudian hari karena adanya reorganisasi pertanian dan ekonomi di Vors...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Kertodadi
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pakem Kertodadi adalah salah satu gereja di bawah naungan sinode Gereja Kristen Jawa, yang terletak di Jalan Kaliurang km. 18,5, Padukuhan Kertadadi, Kalurahan Pakembinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Awal mula pertumbuhan jemaat gereja ini berkaitan dengan keberadaan Rumah Sakit Paru-Paru Pakem, cabang dari Rumah Sakit Petronela (Tulung), yang didirikan di wilayah Hargobinangun. Sebelum tahun 1945, kegiatan keagamaan umat Kristen diadakan secara sederhana dalam bentuk renungan atau kebaktian pagi yang berlangsung di klinik maupun apotek rumah sakit yang dikenal dengan nama "Loteng". Para perawat di rumah sakit tersebut juga melakukan pelayanan kesehatan ke dusun-dusun di sekitarnya, yaitu Tanen, Sidorejo, Purworejo, dan Banteng. Menurut Notula Rapat Gerejawi, jemaat gereja ini mengadakan penetapan majelis yang pertama kali pada 21 April 1945. Tanggal tersebut lantas disepakati sebagai hari jadi GKJ Pa...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Cepet Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Cepet Pakem adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Cepet, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan temuan dua buah yoni dan sejumlah komponen arsitektur candi di sekitarnya, situs ini diduga merupakan reruntuhan sebuah candi Hindu dari masa klasik. Lokasinya kini berada di area permakaman umum Padukuhan Cepet, berdekatan dengan sebuah masjid. Benda cagar budaya (BCB) utama yang ditemukan di situs ini adalah dua buah yoni yang terbuat dari batu andesit. Kondisi keduanya telah rusak, sedangkan lingganya tidak ditemukan. Yoni pertama awalnya berada di pekarangan penduduk bernama Pujodiyono, tetapi sekarang dipindahkan di halaman makam. Yoni ini memiliki ukuran relatif besar dengan bentuk yang sederhana, yaitu lebar 134 sentimeter, tebal 115 sentimeter, dan tinggi 88 sentimeter. Bagian bawah cerat yoni tersebut tidak bermotif dan memberikan kesan bahwa pengerjaannya belum selesai. Sementara itu, terdap...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Potro
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Potro atau Pancuran Buto Potro adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Potro, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs ini terdiri atas dua benda cagar budaya (BCB) utama yang seluruhnya terbuat dari batu andesit, yaitu jaladwara dan peripih. Jaladwara di situs ini oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Pancuran Buto, karena bentuknya menyerupai kepala raksasa (kala) dengan mulut terbuka, gigi bertaring, dan ukirannya menyerupai naga. Sementara itu, keberadaan peripih berukuran cukup besar di situs ini menimbulkan dugaan bahwa pernah berdiri sebuah bangunan keagamaan di sekitar lokasi, kemungkinan sebuah candi, meskipun bentuk dan coraknya tidak dapat dipastikan karena minimnya artefak yang tersisa.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev