Motif Kain
Motif Kain
Motif Kain Jawa Timur Madiun
Batik Keris Khas Madiun

Motif Batik Keris

             Motif Batik Keris merupakan motif batik khas kota Madiun yang tercipta dari hasil perlombaan yang diadakan pada tahun 2002, pada masa jabatan Walikota Drs. H. Ahmad Ali  (1999 sampai 2004 ). Perlombaan ini diadakan untuk meningkatkan kreatifitas masyarakat dan sebagai upaya pelestarian  kebudayaan  Madiun. Motif batik khas Madiun tersusun dari motif yang bersumber ide cerita sejarah sesuai dengan kebudayaan Madiun tanpa ada pengaruh dari daerah lain. Cerita sejarah yang dimaksud adalah mengenai kebudayaan Madiun, tepatnya peninggalan atau warisan budaya Madiun berupa keris Tundhung Madiun. Keris Tundhung Madiun adalah senjata pahlawan wanita Madiun yaitu Raden Ayu Retno Dumilah. Motif batik khasnya berupa motif non geometris. Keris pada motif digambarkan secara utuh, dan divariasikan dengan berbagai ragam hias. Keris pada seragam kerja pemerintah kota Madiun divariasikan dengan ragam hias non-geometris berupa selendang dan tombak, motif berupa bunga melati, ragam geometris berupa matahari. Keris pada kain batik  juga divariasikan dengan ragam hias non-geometris berupa selendang dan tombak, ragam geometris berupa matahari dan motif bunga. Ragam hias selendang menggambarkan keanggunan Retno Dumilah.

Ciri – Ciri Motif Batik Khas Madiun yaitu batik keris ditinjau Dari Ornamen Utama, Ornamen Pelengkap, Isen-Isen Dan Warna Ragam hias yang digunakan pada batik khas Madiun yaitu :

  • Ragam Hias Utama: Ragam hias yang digunakan sebagai ragam hias utama pada motif batik khas Madiun cerita sejarah. Ragam hias yang digunakan adalah pusaka warisan kebudayaan Madiun berupa keris yang bernama keris Tundhung Madiun. Berdasarkan pendapat Susanto (1980: 212) ragam hias utama umumnya ragam hias lebih besar daripada ragam hias pelengkap. Pada ragam hias motif batik keris hal tersebut tidak berlaku, karena pada kain batik keris I dan II ragam hias utama berupa keris lebih kecil daripada ragam hias pelengkap.
  • Ragam Hias Pelengkap: Ragam hias pelengkap batik Madiun menggunakan ragam non geometris. Motif berupa bunga melati yang menjadi simbol keanggunan bupati wanita Madiun, Raden Ayu Retno Dumilah. Sedangkan ragam hias non geometris berupa tombak dan selendang milik Raden Ayu retno Dumilah yang menjadi simbol keanggunan dan keberanian Madiun. Ragam hias pelengkap mengandung unsur kebudayaan, karena berkaitan erat dengan cerita sejarah.
  • Ragam Hias Isen: Motif batik khas Madiun menggunakan berbagai macam isen – isen, yaitu pada motif batik keris menggunakan sisik, cecek sawut, dan cecek sawut daun, isen kontemporer, cecek, dan truntum.
  • Warna Motif Batik Keris: Warna Motif Batik Keris Warna yang digunakan pada batik khas Madiun menggunakan zat warna sintetis atau kimia buatan yang bermacam– macam. Warna pada ragam hiasnya, tidak selalu sesuai dengan obyek sumber ide karena sesuai dengan selera pengrajin. Warna batik Madiun tidak ada yang di patenkan, terkadang warna yang diproduksi sesuai keinginan konsumen. Sehingga batik Madiun memiliki kecenderungan digolongkan sebagai batik pesisiran, karena warna yang sering digunakan sebagai latar batik Madiun berupa motif batik keris adalah biru. Warna biru melambangkan warna kota Madiun yang diapit oleh dua gunung, Wilis dan Lawu.

                                                                                                                                                                                                                                  #OSKMITB2018

                                

Sumber: - http://jawatimuran.net/2016/10/13/motif-batik-khas-madiun/

               - https://www.youtube.com/watch?v=V59ZKfMWAlM

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline