Kabupaten Blora merupakan suatu kabupaten di bagian timur Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Pati, Rembang, Purwodadi di Jawa Tengah dan Bojonegoro di Jawa Timur. Kabupaten Blora merupakan kota kecil yang cukup tenang, dimana penduduknya sebagian besar masih tradisional dan bekerja dalam bidang agrikultur.
Dibalik kisahnya yang tenang, Kabupaten Blora menyimpan berbagai sumber daya yang melimpah. Tanahnya yang berkapur sangat cocok untuk budidaya tanaman jati yang membuat sebgaian besar wilayah dari Kabupaten Blora masih berupa hutan jati. Selain itu, Kabupaten Blora juga menyimpan berbagai hasil tambang seperti minyak bumi dan gas alam yang terletak di Blok Cepu. Masyarakat blora juga memiliki kultur yang unik dalam hal makanan karena mereka turut serta memakan ulat jati yang hidup di daun daun jati. Ditambah lagi terdapat tradisi unik mengenai barongan. Barongan merupakan makhluk legenda yang berupa harimau berkepala singa yang mempunyai wujud menyeramkan. Barongan ini kemudian diperagakan oleh manusia dengan menggunakan kostum tertentu setiap hari ulang tahun Kabupaten Blora atau hari hari besar seperti HUR RI 17 Agustus.
Berbagai corak kebudayaan dan ciri khas yang unik tersebut dirangkum secara padu dalam Batik Blora. Tidak kalah dengan daerah-daerah di sekitar Jawa Tengah yang memiliki sentra batik daerah, Kabupaten Blora juga menyimpan keunikan wilayahnya dalam batik tersebut. Batik-Batik Blora memiliki motif yang unik seperti motif barongan, daun jati, penjual sate, maupun motif penambang minyak. Motif yang paling digemari adalah motif barongan karena bentuknya yang menarik dan unik. Juga batik motif kilang minyak, yang mengambarkan keadaan penambangan minyak di Blok Cepu sangatlah digemari karena motifnya yang tidak dapat ditemukan di jenis batik lain.
Batik Blora ini sangat digemari oleh masyarakat karena motifnya yang unik dan simple. Pemerintah pun berusaha untuk melestarikan Batik Blora ini dengan mewajibkan pemakaian batik setiap hari kamis bagi pegawai pemerintah dan juga peserta didik di jenjang SD, SMP, dan SMA.
Sayangnya, produksi Batik Blora ini masih mengalami kendala berupa materi. Banyak pengrajin batik yang tidak memiliki modal yang cukup, sehingga hargabatik cenderung lebih mahal dan menyulitkan pemasaran. Karena itu, marilah kita lestarikan Batik Blora ini dengan mendukung proses produksi dan mencintai Batik Blora. #OSKMITB2018
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.