Motif Kain
Motif Kain
Kain Batik Jawa Timur Situbondo
Batik Biota Laut Khas Situbondo

Kain Batik Biota Laut Situbondo

 

            Kebudayaan adalah suatu hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Perwujudan kebudayaan itu sendiri adalah benda-benda yang dicipta oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Kain batik  merupakan salah satu hasil kebudayaan yang berbentuk sandang yang dapat memperindah pemakainya.

Kain batik biota laut merupakan kain batik yang berasal dari Kabupaten Situbondo. Kain ini mengangkat motif biota laut karena letak geografi Kabupaten Situbondo sendiri yang berada di sepanjang pesisir pantai utara pulau Jawa dengan hasil laut yang melimpah. Sehingga, masyarakat Situbondo terinspirasi untuk membuat kain batik dengan motif khas biota laut dengan warna kain yang cerah. Menurut salah satu seniman batik Situbondo, ibu Sri Setyo mengatakan,“Motif biota laut yang sering diangkat yaitu kerang-kerangan, kuda laut, bintang laut, ubur-ubur, dan hasil laut lainnya. Penggambaran motif biota laut tersebut dimodif sedemikian rupa agar lebih indah. Selain itu, batik Situbondo selalu menggunakan warna kain cerah, karena warna cerah memiliki arti untuk membangun semangat pemakai kain batik itu sendiri,” Jelasnya.

Kain batik Situbondo ini sebenarnya telah ada sejak tahun 1970 atau bahkan sejak zaman penjajahan Belanda, hal ini dapat dibuktikan dengan peninggalan kain batik yang ada di Desa Peleyan Kecamatan Kapongan pada tahun tujuh puluhan. Dahulu batik Situbondo dibuat menggunakan lidi sapu yang dicelupkan pada pewarna lalu diggambarkan pada kain. Namun, dengan berjalannya waktu batik Situbondo dibuat menggunakan canting dan malam bahkan sudah dengan teknik cap.

            Jenis batik Situbondo itu sendiri memiliki nama-nama yang unik sesuai dengan daerah yang mengahasilkan batik Situbondo tersebut. Seperti batik Lente yang dihasilkan oleh pengrajin di Kecamatan Bungatan, batik Cotto’an yang dihasilkan oleh pengrajin batik di kecamatan Kapongan, batik Kilen dari pengrain batik asal kecamatan Penarukan.

            Perkembangan batik khas Situbondo sangat pesat pada zaman moderen ini, banyak seniman batik Situbondo yang membuat berbagai macam motif untuk dijual dan digunakan oleh konsumen. Batik khas Situbondo ini biasanya dikenakan pada acara-acara besar di Situbondo. Keunikannya yang mengangkat berbagai motif biota laut menarik para konsumen untuk memakainya. Sehingga, batik Situbondo ini juga dijadikan kain batik untuk sekolah tingkat SD dan SMP di kabupaten Situbondo. Setiap tahunnya Situbondo mengadakan acara besar yang memamerkan batik-batik khas Situbondo, yang sangat menarik untuk pengunjung kunjungi.

#OSKMITB2018

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline