Singkong merupakan salah satu makanan pokok di Indonesia. Dalam benak sebagian besar masyarakat Indonesia singkong hanya dimasak dengan direbus. Namun, berbeda di kecamatan Getasan yang terletak di lereng Gunung Merbabu. Orang lokal biasa mengenalnya sebagai daerah Kopeng. Di kecamatan tersebut terdapat satu dusun, yang bernama dusun Losari, dimana hampir di setiap rumah menjual balok-balok singkong.

Balok-balok singkong masih terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia walaupun sudah cukup  terkenal di kalangan lokal dan daerah sekitarnya. Hal tersebut dikarenakan balok-balok singkong ini masih dijual secara 'rumahan' oleh masyarakat dusun Losari. Hal lainnya dikarenakan belum adanya pelatihan entrepeneurship di daerah tersebut terutama untuk para pemuda sehingga belum ada masyarakat yang berinovasi untuk mempromosikan makanan tradisional ini.

Nama balok-balok singkong didapat dari bentuknya yang seperti balok-balok. Asal mula pembuatan balok-balok singkong tidak diketahui bahkan oleh masyarakat lokal itu sendiri. Akan tetapi membuat balok-balok singkong seakan-akan sudah mendarah daging di dalam warga dusun tersebut. Sayangnya kenikmatan balok-balok singkong ini masih tersembunyi dari publik karena kurangnya promosi dari orang-orang lokal dan penjualannya tidak menggunakan kemasan yang menarik.

Balok-balok singkong dibuat dengan cara berikut:

1. Singkong dipotong menjadi kecil-kecil berbentuk seperti balok-balok
2. Potongan singkong digoreng hingga renyah (biasanya warga lokal menggunakan kayu bakar untuk menggoreng balok-balok singkong)
3. Singkong yang sudah menjadi renyah dibalut dengan garam dan sedikit penyedap agar rasanya semakin nikmat

Balok-balok singkong memiliki tekstur renyah, gurih, dan asin. Pokoknya membuat ketagihan. Balok-balok singkong sangat cocok untuk camilan di saat lapar. Balok-balok singkong biasanya dijual dengan 2 varian rasa: asin dan bumbu balado. Harga balok-balok singkong sangat terjangkau, hanya berkisar Rp 7000,00/kilogram.

OSKMITB2018