Siapa yang tidak mengenal Bakwan Malang? Makanan yang mirip bakso ini terdiri dari berbagai macam isian seperti bakso, pangsit basah dan pangsit goreng ini akan membuat makan siang semakin nikmat.
Bahan Bakso: ½ kg daging sapi sengkel ½ sendok teh garam ¼ sendok teh soda kue ¼ sendok teh merica bubuk ¼ sendok teh penyedap rasa 1 sendok makan bawang merah goreng 1 ½ sendok makan bawang putih goreng 1 ons tepung sagu tani 1 ¾ ons es batu 2 sendok teh garam batu
Bahan Pangsit Goreng: 12 lembar kulit pangsit 3 buah tahu putih kecil, p menjadi dua bagian
Bahan Isian Pangsit: ½ ons daging giling ½ sendok teh penyedap rasa ¼ sendok teh garam ¼ sendok teh gula pasir ¼ sendok teh merica bubuk 1 siung bawang putih, haluskan 1 batang daun bawang, cacah halus 1½ ons tepung sagu 110 ml air es
Bahan Untuk Kuah: 1 kg tulang sapi 4 liter air 10 siung bawang putih, utuh dan memarkan 5 tangkai seledri, ikat 5 batang daun bawang, ikat ½ sendok makan gula pasir ¾ sendok teh merica bubuk 5 ½ sendok teh garam
Bahan Untuk Sambal: ¼ sendok teh garam 2 siung bawang putih 300 ml air 10 buah cabai rawit merah 10 buah cabai merah keriting
Cara Membuat: 1. Masukkan semua bahan bakso ke dalam food processor lalu giling hingga lembut. 2. Setelah itu, didihkan air dan bentuk bakso yang sudah tergiling tadi menjadi bulatan-bulatan. Masukkan ke dalam rebusan air mendidih tersebut. Angkat lalu sisihkan. 3. Buat isian pangsit dengan mengaduk dan menguleninya sampai lembut. Ambil sepertiga adonannya lalu isi ke dalam tahu. 4. Untuk sisanya, isikan ke dalam lembaran-lembaran kulit pangsit. Setelah itu pilin-pilin dan lakukan sampai isi dan lembar kulit pangsit habis. 5. Kukus pangsit tersebut selama kurang lebih 20 menit dengan api sedang sampai matang. Angkat lalu goreng sebagian pangsitnya dengan minyak panas dan api sedang hingga matang. Angkat lalu tiriskan. 6. Kemudian buat kuah dengan merebus air bersama seledri, daun bawang, bawang putih dan tulang sapi menggunakan api kecil hingga berkaldu. Lalu saring kaldunya. 7. Tambahkan merica bubuk, garam dan gula pasir. Masak kembali hingga matang. Angkat. 8. Buat sambalnya dengan merebus air bersama cabai rawit merah, cabai merah keriting dan bawang putih hingga mendidih. 9. Setelah itu blender hingga halus dan tambahkan garam lalu masak lagi hingga matang. Angkat. 10. Ambil mangkuk, tata semua isian bakwan lalu siram dengan kuahnya. Bakwan siap dinikmati bersama sambalnya.
Sumber: http://www.masakandapurku.com/2015/11/resep-membuat-bakwan-khas-malang.html?m=1
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja