Boboko atau jika dilihat merupakan bakul nasi yang terlihat tradisional dibuat dari kerajinan tangan berbahan dasar bambu. Boboko sendiri ialah suatu kerajinan tangan khas yang berasal dari daerah Majalengka, lebih tepatnya wilayah Trajaya kecamatan Palasah, Majalengka. Alat ini biasanya digunakan sebagai wadah beras yang sudah jadi atau nasi yang seiring berjalannya waktu Boboko tidak hanya sebagai tradisi dan ciri khas di wilayah tersebut saja tetapi banyak digunakan di tempat makan khas yang bernuansa sunda.

          Bakul nasi tersebut dibuat menjadi beberapa ukuran,untuk yang dipakai dalam acara yang besar biasanya dibuat beberapa bakul besar yang disebut "Boboko", sedangkan ukuran sedang yang biasa dipakai di rumah-rumah makan atau porsi makan keluarga biasa disebut "ceuceting", kemudian untuk ukuran yang terkecil biasanya dibuat untuk porsi makan berdua atau sendiri biasanya disebut " si unyil", dan terakhir untuk yang berukuran jumbo biasa digunakan hanya sebagai pajangan di darah asalnya disebut "said"

          Boboko dibagi menjadi 2 menurut cara pembuatannya, yang pertama ada yang disebut dengan "hate" yang berarti bahan bambu pembuat bakul nasi tersebut berasal dari bagian dalam atau tengah bambu. Sedangkan yang kedua ada "hinis" yang berarti bakul nasi terbuat dari bagian luar batang bambu yang jika dicoba agak keras dan tajam sampai bisa melukai kulit yang memeangnya. Motif anyamanannya  sendiri ada 4 macam yaitu "kubeng" berarti secara horizontal, lalu "kepang" berarti vertikal, kemudian "mata walik" yang bermaksud mirip mata dan ada titik di tengahnya, yang terakhir "motif tulisan" yang berarti motif tersebut berbentuk ke dalam sebuah kata atau tulisan.