Berbeda dengan laki-laki, baju adat Sulawesi selatan perempuan disebut baju bodo atau ada pula yang menyebutnya sebagai baju bodo gesung. Penyebutan tersebut sesuai dengan bentuk baju adat perempuan yang terlihat menggelembung di bagian punggung. Umumnya pakaian adat jenis ini lebih sering dipakai oleh para perempuan Makassar. Seperti halnya pakaian adat pada umumnya, baju bodo ini akan digunakan pada saat acara resmi di Sulawesi Selatan.
Konon, baju bodo merupakan baju adat pertama yang ada di provinsi Sulawesi Selatan. Petunjuk mengenai bentuk hingga cara memakai baju bodo sudah dijelaskan secara gambling di dalam sebuah kitab suci milik nenek moyang suku Makassar yang biasa disebut kitab Patuntung. Maka dapat disimpulkan bahwa sejak jaman dahulu, suku Makassar telah memiliki keahlian dalam bidang tekstil.
Baju bodo ini terbuat dari bahan dasar kain muslin. Kain tersebut merupakan kain yang terbuat dari pintalan kapas yang kemudian dijahit secara bersamaan dengan katun. Untuk membuatnya lebih nyaman, baju bodo ini didesign lebih longgar dengan rongga benang yang cukup renggang.
Baju bodo ini memiliki bentuk baju tanpa lengan dengan sedikit jahitan yang digunakan untuk menyambungkan kain di sisi kanan dan kiri. Termasuk di lubang bagian leher juga dibuat tanpa jahitan. Untuk bawahan, perempuan Sulawesi Selatan biasa memakai sarung dengan motif kotak-kotak. Sarung tersebut digunakan dengan cara digulung menggunakan tangan sebelah kiri.
Seperti halnya pakaian adat laki-laki , baju bodo juga dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris tambahan seperti cincin, bando emas, gelang, dan juga kepingan logam. Bahan pembuatan aksesoris ini umumnya terbuat dari emas sepuhan ataupun logam. Belum ada yang benar-benar terbuat dari emas untuk baju adat di setiap wilayah. Barangkali beberapa puluh tahun lalu sudah pernah dibuat dan dimuseumkan.
Jika bella dada tidak memiliki ketentuan warna, baju bodo sebaliknya. Dalam kitab Pa tuntung, ada penjelasan yang mengatur tentang ketentuan warna baju bodo yang diatur berdasarkan tingkatan usia. Untuk pakaian adat Sulawesi selatan anak-anak, baju bodo ini berwarna jingga. Menginjak remaja, mereka menggunakan warna jingga dan merah darah. Untuk perempuan dewasa menggunakan warna merah. Sedangkan untuk dukun menggunakan warna putih. Warna ungu juga dipakai untuk perempuan dengan status janda.
Dahulu peraturan terkait warna baju bodo tersebut sangat dipatuhi oleh masyarakat pakaian adat Sulawesi selatan anak-anak. Namun, seiring berkembangnya jaman, budaya tentang ketentuan warna tersebut sudah agak luntur. Kini para perempuan bebas memilih warna untuk baju bodo mereka.
Yang lebih disayangkan lagi, kini baju adat Sulawesi selatan sudah jarang digunakan. Kini bella dada dan baju bodo lebih sering digunakan pada saat acara pernikahan saja. Bagaimanapun, pakaian adat merupakan salah satu bentuk kekayaan budaya bangsa Indonesia yang harus terus dilestarikan. Meskipun jarang digunakan, tapi paling tidak kita mengenal berbagai karakteristik pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan begitu, kebudayaan tersebut dapat tetap lestari dan menjadi sebuah kebanggaan bangsa Indonesia.
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...