Pada masa kini, cara untuk melihat bagaimana orang-orang pada zaman dahulu berpakaian adalah dengan mencari di internet atau melihat di beberapa buku sejarah yang terdapat foto pahlawan. Dari sana, kita dapat melihat apa yang mereka gunakan di dalam foto tersebut. Sebagai masyarakat jawa barat yang baik, kita pun harus mengetahui sejarah bagaimana orang di waktu yang lalu berpakaian.
Perlu sangat diketahui, bahwa tidak semua orang berpakaian sama. Layaknya zaman sekarang yang ada, tidak semua orang dari berbagai kelas hidup akan berpakaian dengan gaya yang sama. Jika kita lihat banyak foto pahlawan-pahlawan di buku sejarah yang biasa kita temui, kebanyakan dari mereka adalah seorang bangsawan. Seorang bangsawan adalah kelas sosial tertinggi dalam masyarakat pra-modern atau ketika segala hal belum berkembang. Sebagian besar dari bangsawan adalah penguasa tanah dan banyak masyarakat biasa lainnya yang harus bekerja untuknya. Selain kelas sosial tertinggi, di Indonesia bangsawan sering juga dinamakan keturunan raja atau ningrat.
Baju yang dikenankan para bangsawan biasanya terlihat lebih kaku namun rapih. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang dipandang banyak orang sehingga penampilan mereka harus diperhatikan. Bagi pria, yang mereka kenakan adalah jas tutup berbahan beludru berwarna hitam, disulam benang berwarna emas di ujung lengan dan celana panjang dengan motif yang sama. Juga digunakan kain dodot atau kain yang digunakan untuk acara resmi di Jawa Barat. Juga ditambahkan sabuk emas, bendo untuk tutup kepala, dan selop hitam untuk alas kaki.
Sama halnya dengan apa yang harus dikenakan pria, para wanita pun harus terlihat cantik menawan dan rapih. Mereka akan menggunakan kebaya dengan bahan yang sama dengan pria yaitu kebaya beludru hitam yang juga bersulam emas, ditambahkan kain kebat bermotif rereng, dan alas kaki selop yang juga berbahankan beludru ditambah manik-manik. Untuk para wanita, digunakan perhiasan untuk mempercantik penampilan. Seperti menyanggul rambut dengan konde emas, menggunakan cincin, bros, kalung, gelang tradisional, peniti berbentuk rantai, hingga beberapa perhiasan yang bahkan terbuat dari berlian yang sangat menarik.
Maka itulah yang biasa digunakan para bangsawan di Jawa Barat khususnya Sunda. Semoga kita sebagai generasi muda bisa terus melestarikan kebudayaang berpakaian yang menarik ini di acara-acara penting seperti pergi kondangan.
#OSKMITB2018
#OSKMITB18
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...