Kesenian Badeng berada di desa Tanjung mekar kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Menurut ceritera seni Badeng ini berasal dari desa Sukamerah kecamatan Pagerageung. Seni Badeng ini di pergelarkan pada waktu pesta khitanan, namun pada saat ini kadang-kadang di pergelarkan pada acara-acara kenegaraan. Bentuk pertunjukan seni badeng ini didukung oleh 14 orang pemain antara lain: 7 orang juru Angklung, 4 orang juru Dog-dog, 2 orang juru Dog-dog Badeng, seorang juru Angklung Badeng. Sedangkan Angklung yang di pergunakan sejenis dengan Angklung Buncis atau Badud sebanyak 7 buah di mainkan sebagai Angklung melodi namun lagunya tidak sama dengan lagu pada Angklung Buncis.
Salah seorang tokoh penggarap Angklung Badeng ini adalah bapak Ahri Sobari. Demikian uraian singkat mengenai Seni Badeng dari desa Tanjung mekar kecamatan Rajapolah kabupaten Tasikmalaya. Menurut penuturan bapak Ahmada Husna Penilik Kebudayaan Kandep Dikbud Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.
Kesenian Badeng juga terdapat di kampung Sukabatu desa Sanding Kec. Malangbong Kab. Garut, menurut keterangan dari salah seorang tokoh di daerah tersebut di perkirakan sudah ada sejak abad ke 17.Istilah Badeng sendiri berasal dari kata Pahadreng yang berarti musyawarah, akan tetapi ada juga yang mengatakan berasal dari bahasa Arab yaitu badiun yang berarti aneh. Pencipta dan pembuat waditra Badeng ini adalah Embah Santing, Embah Acok, Embah Arpaen dan Embah Nursaen. Setiap kali akan mengadakan pergelaran seni badeng, maka penduduk setempat terlebih dahulu berjiarah ke makam Embah Acok (kepala desa Sanding) sebagai tanda penghtormatan atas jasanya dalam menciptakan seni Badeng tersebut. Pada abad 18 seni Badeng di lanjutkan oleh Madnuki, Djaja, Suminta dan Madja. Pada abad 19 di lanjutkan oleh Sarkowi dan Naedji. Sedangkan dari tahun 1950 -1970 di lanjutkan oleh Kohri, Saman dan Suherman. Bentuk pertunjukan dari seni badeng ini di dukung oleh 7 orang pemain yang mempunyai fungsi sebagai berikut : 2 orang penabuh Dog-dog lojor, 1 orang pemegang Angklung Roel, 1 orang pemegang Angklung Kecer, 1 orang pemegang Angklung Indung, 1 orang pemegang Angklung Kencrung, 1 orang juru Kawih. Pemain Dog-dog sambil menabuh kadang-kadang di barengi dengan menari. Demikian ringkas ceritera mengenai Badeng yang terdapat di kampong Tanjungmekar Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, menurut penuturan bapak Sukandi, Penilik Kebudayaan Kandep Dikbud Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut.
Lokasi: Desa Tanjung Mekar, Kecamatan Rajapolah
Informasi Lebih Lanjut: Bapak Ahri Sobari dan Bapak Ahmada Husna, Penilik Kebudayaan Kandepdikbud Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang