Ritual
Ritual
Upacara Adat Kalimantan Selatan Banjar, Kalimantan Selatan
Ba'ayun Mulud
- 6 Agustus 2018
Baayun Mulud adalah salah satu upacara adat yang dilakukan oleh orang-orang di daerah Kalimantan Selatan, yaitu oleh masyarakat Banjar. “Baayun” berarti buaian atau ayunan, sedangkan “mulud” - yang berasal dari bahasa Arab – merupakan rujukan pada kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sesuai dengan namanya, kegiatan Baayun Mulud adalah suatu kegiatan dimana bayi diayun dan dibacakan ayat dari Quran. Kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Baayun Mulud dilakukan dengan harapan bahwa bayi-bayi tersebut akan berkembang menjadi orang yang taat dan berbakti pada orang tua, dan juga mengikuti keteladanan Nabi Muhammad SAW. Saat bayi diayunkan, doa-doa dan lagu yang berisi petuah dilantunkan bergantian. Sering dengan berkembangnya waktu, upacara ini juga dilakukan untuk tolak bala. Dahulu kala, tradisi ini dilakukan untuk mengenalkan bayi pada Datu Ujung yang dipercaya sebagai leluhur yang sakti. Seiring dengan berkembangnya waktu, tradisi ini dimodifikasi. 

Upacara adat ini dilakukan secara kolektif di tempat religius, biasanya dilakukan di masjid. Ayunan bayi yang digunakan dalam upacara ini adalah sarung wanita (tapih bahalai) dengan kait pada ujungnya. Biasanya kain ayunan yang digunakan memiliki 3 lapisan: kain sarigading (untuk lapisan paling atas), dan kain sasirangan (untuk lapisan kedua dan ketiga). Ayunan bayi tersebut juga dihiasi dengan janur pohon nipah, buah pisang, kue cucu, kue cincin, ketupat (dengan berbagai bentuk), dan sebagainya.

Baayun mulud memiliki syarat upacara, yaitu piduduk. Piduduk adalah bahan-bahan yang perlu dikumpulkan tergantung pada bayinya. Bahan-bahan ini terdiri dari 3.5 liter beras, 1 gula merah, dan garam untuk anak laki-laki, sedangkan sedikit garam dan minyak goreng untuk anak perempuan. Bayi yang terlibat dalam upacara ini biasanya berusia 0-6 bulan. Baayun mulud dapat berlangsung sampai selama 1 hari penuh.

Hasil gambar untuk baayun mulud

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU