Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Timur Kalimantan Timur
BANGKIT & BANGSI
- 9 Agustus 2018

Ternyata zombie tidak hanya monopli Amerika lewat film-film zombienya seperti “The Walking Dead”, sebelum mengenal film zombie ternyat suku Dayak sudah lebih dahulu mengenal hantu sejenis zombie ini. Kalau orang Dayak Ngaju menyebutnya BANGKIT atau  mayat yang tiba-tiba bisa bangkit dan bisa menyerang orang yang ada dirumah.

Salah satu cerita nenek saya yang masih saya ingat ialah dahulu dikampungnya ketika ada yang meninggal pada malam sebelum mayat ini dimakamkan, salah seorang anggota keluarganya mendengar suara orang yang sedang memasak didapur, saat itu dia pergi kebelakang dia tidak melihat siapapun namun dari atas ada helaian-helaian rambut yang berjatuhan dan ketika dia meliahat keatas terkejutnya ia melihat anggota keluarga nya sudah meninggal tadi ada diatas rumah, kemudian ia memanggil mayat tersebut dan memintanya kembali ketempatnya. Cerita ini pada zaman dahulu di kalimantan cukup lazim didengar dan “terjadi” walau saya sendiri belum pernah mengalaminya secara pribadi.

Ada beberapa penyebab yang diyakini kenapa mayat tersebut bisa menjadi bangkit, misalnya orang yang meninggal tersebut pernah punya pegangan ilmu hitam, ada juga yang karena diusili oleh orang lain, ada juga karena dirasuki roh jahat, oleh karena itu didalam kebudayaan dayak dilarang supaya jangan sampai air mata menetes mengenai mayat atau peti mati, diyakini sebelum janazah dimakamkan ada kemungkinan roh jahat menunggu untuk masuk ke dalam tubuh mayat supaya ia bangun lalu menyerang orang di rumah. Beberapa meyakini seperti Dayak Murut – mayat dapat bangkit apabila banyak petir menyambar atau ada seekor kucing melompat diatas mayat tersebut. Konon cara untuk menangkalnya ialah dengan meletakan batang serai di sekeliling peti mati, jika mayat mulai bangkit maka mayat dipukul-pukul dengan batang serai.

Dalam legenda Dayak Kenyah juga dikenal semacam BANGKIT ini dikenal dengan HANTU BANGSI atau perempuan yang mati melahirkan sendiri setelah kena hukum pelabai. Pelabai adalah hukum yang diberikan kepada sepasang kekasih yang berzinah. Hukum adat Kenyah dahulu sangat kejam, biasanya laki-laki dicambuk kemaluannya dengan rotan berduri sambil berdiri di atas sungai dangkal, biasanya mati kehabisan darah. Si perempuan, 3 hari pertama ditelanjangi dan diikat di tengah lamin, orang yg lewat harus berludah di wajahnya. Setelah itu si perempuan diasingkan di kuburan (biasanya jauh dari kampung dan letaknya di tengah hutan). Keluarga boleh memberi makan tapi tidak boleh berbicara. Dia menunggu sampai kelahiran si bayi, apabila si bayi lahir, hidup atau mati harus dikuburkan. Sedangkan biasanya sang ibu mati melahirkan kehabisan darah, inialah yg biasanya jadi BANGSI. Selama 40 hari biasanya tubuhnya kering tidak berdaya, sementara tubuhnya masih basah, dia keliling kampung mencari laki-laki, kalo ada laki-laki dia melemparkan anaknya yang dia ikat dengan tali pusar nanti anaknya yang akan menggigit baru ibunya yang akan membunuh.

HANTU BANGSI  ini akan berkeliaran di hutan bahkan sampai kampung untuk membunuh para laki-laki tetapi  perempuan tidak diganggu. Makanya kalo waktu berburu malam ketika musim bangsi ada, laki-laki akan memakai aksesoris perempuan seperti kalung, gelang, topi khas perempuan karena dia malu dengan perempuan. Tapi zaman sekarang orang agama Bungan (Agama asli Dayak Kenyah) sudah tidak melakukan pelabai lagi karena sudah banyak yang menjadi kristen.

 

Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/01/11/bangkit-bangsi-zombie-dayak/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU