SEJARAH AYAM SONGKEM
Kata songkem muncul saat pertama kali masakan ini dibuat beberapa puluh tahun yang lalu dan makanan yang satu ini mulai terkenal sejak awal tahun 2000-an. Sejarahnya pun cukup banyak versinya. Mulai dari dikaitkan dengan acara–acara keagamaan, yang katanya masyarakat kota Sampang dengan notabene menjunjung dan menghormati Kyai, selalu membawa oleh-oleh bila hendak ke rumah sang Kyai untuk sungkeman (songkeman). Maka jadilah masakan yang mereka bawa ini disebut ayam atau bebek songkem.
CIRI KHAS AYAM SONGKEM
Ayam Songkem memang tergolong cukup unik, karena rasanya yang cukup pedas. Istimewanya, begitu dibuka dari pembungkusnya, aroma harum mampu menggugah selera makan. Jika biasanya daging ayam dimasak dengan cara digoreng atau dipanggang, lain halnya dengan Ayam Songkem ini. Di Madura ada varian lain dari olahan ayam, yakni dengan cara dikukus dicampur bumbu seperti cabe rawit dan bawang. Kenikmatan daging ayam kukus campur bumbu pedas menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat masakan ayam, si penjual pun menyebutnya ayam songkem. Istilah makanan dengan embel-embel songkem ini biasanya banyak dijumpai untuk masakan berbahan ayam ataupun bebek.
Istimewanya Ayam Songkem ini, begitu dibuka dari pembungkusnya, aroma harum dan gurih, mengundang selera akan langsung tercium, dan tidak sabar untuk segera disantap. Kalau dimakan ke mulut lalu dikunyah perlahan-lahan, rasa pedasnya cukup terasa. Ayam songkem ini merupakan olahan ayam dengan cara dibumbui dominan cabe rawit, kemudian dibungkus daun pisang dan dikukus di atas api. Aroma khas dari daun pisang membuat ayamnya terasa lebih wangi dan lebih enak. Sajian berupa ayam yang telah dicampur bumbu, lalu dibungkus daun pisang dan dimasak dalam kaleng petis ini. Kenikmatan daging ayam songkem ini membuat penggemarnya ketagihan. Apalagi bagi yang senang dengan masakan pedas. Daging ayam ini bila dimakan memang terasa pedas dan dagingnya terasa kenyal, sehingga terasa beda dengan rasa ayam bumbu lainnya.
ALAT dan BAHAN
Alat : - Daun pisang utuh 1 lembar
- Tali rafia secukupnya
- Pelepah pisang secukupnya
Bahan : - Ayam kampung 1 ekor utuh + jerohan, cuci bersih
Bumbu Halus : - Cabe merah besar 4 buah
- Cabe rawit merah 50 gram
- Bawang merah 4 butir
- Bawang putih 3 siung
- Garam secukupnya
CARA MEMBUAT AYAM SONGKEM
Proses pembuatan ayam songkem relatif sederhana. Satu ekor ayam kampung yang sudah dicuci bersih diberi bumbu, terdiri dari cabe rawit, cabe merah, garam, bawang merah dan bawang putih. Lalu bumbu halus ini dioleskan ke seluruh daging ayam bagian luar dan dalam (termasuk hati+ampela ayam), kemudian ayam dibungkus dengan daun pisang hingga rapat lalu ikat dengan tali rafia agar aromanya menyatu saat dilakukan pengukusan. Daging ayam yang sudah dibungkus daun pisang, kemudian dimasukkan ke dalam kaleng yang di dalamnya telah diberi potongan pelepah daun pisang. Selanjutnya daging ayam dikukus selama 2 jam, agar bumbu meresap.
#OSKMITB2018
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang