Ayam geprek adalah kuliner khas Jogjakarta. Makanan ini memiliki nama yang sesuai dengan cara penyajiannya, yakni di “Geprek” dengan menggunakan alat yang terbuat dari batu alias cobek alat untuk menghaluskan bumbu secara manual. Cobek cukup populer di kalangan masyarakat kuliner karena hasil dari penghalusannya yang terkesan tradisional. Ayam geprek sangat popular akan tingkatan rasa pedasnya, sesuai permintaan konsumen, penyaji akan menghaluskan cabai dari 1 hingga 40! Cukup pedas bukan?
Ayam geprek memiliki varian rasa yang cukup banyak, dari ayam bumbu kuning, ayam goreng tepung, dan lain lain. Cara pembuatannya sedikit berbeda dari ayam goreng biasa, namun hal inilah yang menjadikan ayam geprek spesial dan populer di kalangan masyarakat. Ayam yang sudah digoreng dengan tepung namun hanya setengah matang, dibakar lagi untuk ditambahkan berbagai bumbu sesuai menu pilihan. Seperti mozzarella, sambal terasi, sambal tomat, bahkan sambal matah yang berasal dari bali. Kebanyakan orang memilih keju mozzarella sebagai tambahan karena rasa gurih dan kesan meleleh-nya yang menggugah selera para penikmat kuliner khususnya remaja. Lalu setelah ditambahkan sesuai selera ayam tersebut di geprek hingga setengah hancur.
bahan bahan yang diperlukan sebagai berikut.
Adapun langkah langkah membuatnya sebagai berikut
Sumber : hasil wawancara dengan pegawai outlet Ayam Geprek Crispy bakar
Alamat : Jl. Cisitu Indah No 2C, Dago, Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40135
Pegawai : Agung Setiadi, 22 tahun, lulusan SMA
Annisa Siti Ulfa Chairunnisa, 24 tahun, lulusan SMA
foto diambil langsung menggunakan kamera handphone Asus Zenfone 2
#OSKMITB2018
#OSKMITB18
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang