Kue Maksuba
Jika kita menelusuri kuliner kota Palembang, jelas yang terlintas di otak kita pertama kali adalah "pempek". Namun, Palembang mempunyai jutaan kuliner di dalamnya, diantaranya adalah kue maksuba. Kue maksuba ini merupakan adaptasi dari kue bingka pontianak namun mirip dengan kue 8 jam khas Palembang juga.
Kue maksuba di Palembang termasuk makanan yang sangat autentik, sehingga banyak para leluhur memahami cara membuat kue ini namun hampir punah saat ini. Karena, kue maksuba ini hanya akan dihidangkan di hari hari besar saja, seperti idul fitri dan idul adha.
Kue maksuba memang tidak dihidangkan di sembarang waktu. Dalam tradisi Palembang kue ini dihidangkan pada acara besar saja seperti idul fitri atau pesta perkawinan yang tidak menghidangkan nasi. Menyajikan hal yang istimewa memang disengaja untuk menghormati para tamu dan kerabat.
Akan tetapi pada kenyataannya, kue maksuba tidak terbuat dari tepung. Menu resep tradisional tidak memerlukan banyak bahan-bahan. Hanya telur bebek, mentega, gula, dan susu. Meskipun tidak banyak, namun bahan bahan ini tergolong mahal. Selain bahan dasar yang mahal, proses pembuatan kue ini juga memerlukan ketelatenan. Disitulah, mengapa maksuba dikatakan sebagai "Makanan Istimewa". Namun, beberapa abad yang lalu kue maksuba dihidangkan hanya untuk kalangan istana saja karena bahan baku yang mahal.
Keistimewannya juga terletak pada pembuatan kue maksuba yang menggunakan telur bebek sebagai bahan dasar yang berbeda dengan penggunaan telur ayam biasa pada proses pembuatan lapis legit yang ternyata merupakan salah satu hidangan snack yang diturunkan oleh negara penjajah kita yaitu Belanda kepada negara Indonesia. Penggunaan telur bebek dalam pembuatan kue maksuba pun dapat mencapai jumlah sekitar 24 hingga 28 butir.
Begitulah autentiknya kue maksuba khas Palembang. Sebetulnya, masih banyak makanan-makanan khas Palembang selain pempek yang masih bisa di explore lebih jauh lagi. Karena Palembang merupakan surga dari kuliner.
#OSKMITB2018
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...