Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Dongeng Jawa Timur Madura
Asal Usul Madura
- 10 Februari 2015

Pada jaman dahulu kala terdapat Kerajaan Medangkamulan yang terdapat di dataran Tengger. Saat itu Kerajaan sedang diperintah oleh Prabu Gilingwesi , raja ini dibantu oleh patih yang bijaksana dan cerdik yang bernama Patih Pranggulang. 

Meskipun Kerajaan Medangkamulan tentram dan makmur tapi Prabu Gilingwesi gusar karena putri nya, Putri Raden Ayu Tanjungsekar, enggan di persunting oleh lelaki manapun. Suatu malam Putri Raden Ayu Tanjungsekar bermimpi dalam tidur pulas nya, ia bermimpi sedang berjalan-jalan di taman yang indah, lalu ada suara pangeran yang sangat merdu memanggilnya, tapi aneh nya tiba-tiba muncul bulan purnama dilangit tanpa awan didalam mimpi nya, lalu bulan purnama itu perlahan masuk ke tubuh Putri Raden Ayu Sekartanjung, lalu tiba-tiba ia terbangun. Sebulan sesudah kejadiaan itu ada hal yang aneh terjadi , Putri Raden Ayu Sekartanjung ternyata hamil. Prabu Gilingwesi yang malu dan murka akibat putri nya yang hamil tiba-tiba tanpa suami itu pun lantas memerintahkan Patih Pranggulang untuk membawa Putri dan membunuh nya, akibat kesalahan itu.

Patih Pranggulang pun berangkat dengan Putri Raden Ayu Sekartanjung yang sedang hamil menuju hutan lebat, kurang lebih satu hari satu malam mereka berjalan lalu sampai lah mereka di hutan yang lebat. 

" Ki Patih Silahkan bunuh aku disini, tapi ingat, jikalau aku tidak mati terbunuh oleh mu, maka aku tidak bersalah sama sekali" ujar Putri Raden Ayu Sekartajung kepada Patih Pranggulang

Patih Pranggulang lalu mengayunkan pedang nya yang tajam kearah leher Putri Raden Ayu Sekartanjung tapi tiba-tiba pedang itu terpental, lalu ia mengulangi nya lagi namun tetap sama, semakin Patih Pranggulang berusaha kuat semakin jauh pula pedang nya terpental.

" Seperti nya benar yang  Tuan Putri katakan , Tuan Putri memang tidak bersalah, sebaik nya tuan putri meninggalkan tanah ini, hamba akan membuat kan rakit, berlayar lah melewati laut ini, pasti ada daratan lain disana, hamba sendiri tidak akan pulang kekerajaan dan akan bersemedi disini mendoaakan keselamatan Tuan Putri ", Ujar Patih Pranggulang kepada Putri Raden Ayu Sekartanjung.

Lalu berlayar Putri Raden Ayu Sekartanjung dengan rakit buatan Patih Pranggulang, saat malam tiba ketika bulan purnama tepat berada diatas, tiba-tiba perut Putri Raden Ayu Sekartajung terasa sakit, lalu lahir lah bayi laki-laki dari perutnya. Karena lahir diatas laut maka bayi itu dinamai Raden Sagara , sagara sendiri berarti laut dalam bahasa jawa.

Setelah beberapa hari diatas laut, tiba-tiba terlihat daratan, lalu mereka menepi disana, aneh nya saat menepi di daratan tersebut Raden Sagara yang belum lama lahir itu tiba-tiba meloncat ketanah dan lalu berjalan sembari badannya membesar. Lalu mereka berjalan terus sampai menemukan tanah yang luas yang lapang , disitu sangat sepi hanya ada mereka bedua disana ( dalam bahasa jawa tanah lapang sering disebut ara - ara) . Lalu disudut tanah itu ada sebuah pohon , dengan sarang lebah di atasnya, karena lapar mereka mencoba mengambil madu tersebut, ketika Raden Sagara hendak mengambil madu dari sarang lebah tersebut, lebah-lebah tersebut mempersilahkan mereka dengan terbang menjauh seperti sudah tau. Kemudian Putri Sekartanjung dan Anak nya Raden Sagara segera menikmati madu tersebut.

Karena mereka menemukan madu di tanah yang luas makan tanah tersebut diberinama Madura, yang berarati Madu yang berada di tanah lapang, berasal dari kata Madu dan ara-ara yang berarti tanah yang luas, dan kemudian kelak Raden Sagara akan menjadi raja dari tanah madura yang perama. (Dari berbagai sumber)

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline