Gunung paling tinggi di Pulau Jawa ini ternyata memiliki legenda yang sangat unik. Diceritakan bahwa dahulunya Pulau Jawa adalah pulau yang mengapung-apung di lautan lepas. Para dewa tahu itu dan akhirnya memutuskan memakunya agar diam dan tak terus terbawa arus laut. Mereka memaku Pulau Jawa dengan memindahkan Gunung Meru dari India menuju Jawa. Dewa Wisnu mengubah wujudnya menjadi kura-kura raksasa dan Dewa Brahma berubah jadi Ular besar untuk mengikat gunung.
Akhirnya Gunung Meru itu sampai dan membuat Pulau Jawa diam. Orang Hindu di Jawa dan Bali percaya jika Gunung Meru yang serang bernama Semeru ini merupakan tempat persemayaman banyak Dewa. Selain itu, puncak Gunung merupakan gerbang yang menghubungkan dunia Dewa dan manusia. Saking sakralnya, masyarakat Hindu kerap melakukan upacara keagamaan di tempat ini. Anda boleh percaya atau tidak dengan legenda ini. Namun yang jelas, Gunung Semeru menyimpan banyak sekali keindahan yang tak bisa dilewatkan. Itulah mengapa gunung ini selalu menjadi tujuan pendakian yang menantang. Bahkan dijadikan seting pembuatan salah satu film nasional.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang